Keberkahan Sahur di bulan suci Ramadhan

Keberkahan Sahur di bulan suci Ramadhan

Dari Anas bin Malik, ia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
 SUJA — Hukum sahur adalah sunah, dan tidak wajib, juga tidak masuk dalam rukun puasa. Sahur sendiri memiliki makna, yaitu aktivitas makan dan minum pada malam hari menjelang waktu subuh. Wasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk sahur sebelum menjalankan ibadah puasa.

Rasulullah SAW menjelaskan, dalam sahur itu mengandung berkah.

Dari Anas bin Malik, ia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Lantas, apakah berkah sahur seperti yang diucapkan oleh Rasulullah?

Yang dimaksud dengan berkah (barokah) adalah “bertambah” dan “tumbuh”. Berkah sahur adalah bertambahnya energi atau kekuatan untuk berpuasa dan bertambahnya pahala puasa karena sahur merupakan sunah.

Rasulullah Saw juga menjelaskan, “Beda antara puasa kami (umat Islam) dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim dan Abu Daud).

Makan sahur seorang Mukmin yang paling utama ialah buah kurma. Sabda Rasulullah Saw, “Sebaik-baik makan sahur seorang Mukmin ialah kurma”. Kurma bisa dimaknai sebagai makanan yang manis dan mengandung gizi.

Bagi yang tidak memiliki makanan sahur, tetap dianjurkan untuk sahur minimal dengan minum air, meskipun hanya seteguk.

Nabi Saw menjelaskan, “Makan sahur se­luruhnya berkah, janganlah kalian meninggalkannya, meskipun hanya minum seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” Dalam hadits lain, Rasulullah Saw juga bersabda, “Siapa yang hendak berpuasa hendak, bersahur meskipun hanya sedikit.”

Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi SAW mengatakan, “Saya pergi menemui Nabi SAW sedang makan sahur, lalu Beliau SAW bersabda, “Ia (sahur) suatu keberkahan yang diberikan Allah ke­pada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan dia. Dikutip dari Dompet Dhuafa, Kamis (3/7).
Nur Lail - [aktual/SUJA]