Sebelumnya, mantan direktur FBI tersebut memberi kesaksian bahwa Trump berusaha untuk menggagalkan penyelidikan terkait adanya kongkalingkong antara Trump dengan Rusia saat Pilpres.
Comey menyampaikan kesaksian pada sesi dengar pendapat di Senat pada hari Kamis. Di bawah sumpah, ia bersaksi bahwa dia telah meminta seorang “teman” yang diidentifikasi sebagai profesor hukum Universitas Columbia untuk mengeluarkan sebuah memo dari percakapan antara Comey dengan presiden kepada awak pers.
Comey mengatakan bahwa dia berharap melepaskan informasi tersebut melalui media akan mendorong penunjukan penasihat khusus untuk menangani penyelidikan kolusi Trump- Rusia, sebuah taktik yang pada akhirnya terbukti berhasil.
Ia juga menuding Trump sebagai pembohong dan mengatakan bahwa Trump telah mendesaknya untuk meninggalkan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Namun tuduhan ini kemudian ditolak Trump.
Pada hari Jumat, mantan manajer kampanye Presiden Trump, Corey Lewandowski mengkritik Comey dengan sebutan tidak “cukup jantan” karena telah membocorkan memo tersebut melalui temannya daripada melakukannya sendiri.
“Dia memberikan catatannya kepada profesor hukum Columbia karena dia tidak cukup jantan untuk memberikan catatan langsung kepada media saat dia diminta berbicara kepada media,” kata Lewandowski pada sebuah program acara di stasiun NBC, “Today.”
Meskipun Trump mencemooh Comey sebagai “pembocor rahasia”, dia juga mengklaim harus ada “pemulihan nama baik secara total dan lengkap” menyusul kesaksian mantan FBI tersebut. Trump menyoroti konfirmasi Comey bahwa dirinya tidak pernah diperiksa secara pribadi. [Sujanews.com]
Sumber: kiblat