Hal itu ia sampaikan menanggapi pernyataan Kapolri Tito yang di antaranya menyebut fatwa MUI berdampak pada gangguan kamtibmas.
“Jadi anjuran saya kepada Kapolri, kepada Pak (Presiden) Jokowi. dan kepada para pejabat negara, kalau berbicara hendaknya berpikir dahulu,” ungkapnya.
Ia menyampaikan itu di sela-sela acara Silaturrahim Ulama dan Tokoh Umat untuk Keadilan dan Terjaganya NKRI Tercinta (Spirit212) di Aula Hamka, Al-Azhar, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/01/2017).
Kata Amien, jangan menyinggung perasaan umat Islam yang notabene sebagai agama mayoritas di Indonesia.
“Umat Islam itu selalu mengalah, selalu bersabar, selalu toleran. Tapi kalau di-itik-itik, digusur-gusur, saya khawatir kalau mereka akan bangkit,” tandasnya.
Jangan Bangunkan Macan Tidur!
Bagi Amien, jangan pernah membangunkan macan yang sedang tidur dan jangan pernah remehkan umat Islam terus-menerus.
“Karena kalau mereka bangkit betul… negara bisa kehilangan keseimbangan, ekonomi bisa kusut masai, politik bisa kiamat kecil,” pungkas Tokoh Reformasi ini.
Hadir dalam musyawarah tersebut sejumlah jajaran pengurus GNPF MUI seperti Habib Rizieq Shihab (Ketua Pembina), Bachtiar Natsir (Ketua), dan Zaitun Rasmin (Wakil Ketua).
Hadir pula Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR RI) dan beberapa tokoh-ulama dari berbagai ormas Islam.* Ali Muhtadin [Sujanews.com]