Menteri Luar Negeri Turki Buka Puasa dengan Muslim Rohingya, Tawarkan Dukungan untuk Mereka

Menteri Luar Negeri Turki Buka Puasa dengan Muslim Rohingya, Tawarkan Dukungan untuk Mereka

SujaNEWS.com — Menteri Luar Negeri Turki disambut di Rakhine, Myanmar di mana dia mengatakan dukungannya terhadap populasi Muslim Rohingya sebelum berbuka puasa.

Setelah melakukan perjalanan dari Kota Nay Pyi Taw ke kota Rakhine di Sittwe, Mevlut Cavusoglu mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh Muslim yang tinggal di sana, dan menawarkan tentang rekonsiliasi pada Senin malam.

Sejak 2012, Rakhine — rumah bagi lebih dari satu juta Muslim Rohingya (yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok minoritas paling teraniaya di dunia) — telah mengalami berbagai permasalahan, dimana Rohingnya dan kelompok etnis lain serta kelompok keagamaan yang menyebabkan terusirnya kelompok Muslim Rohingya sehingga mereka harus tinggal di kamp-kamp.

“Kami tidak akan meninggalkan kalian sendirian,” ujar Cavusoglu berjanji. Dia menambahkan bahwa Turki — dengan dibentuknya Organisasi Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) — akan melakukan proyek baru di Sittwe termasuk “sekolah, klinik, dan infrastruktur”.

“Kami akan terus mendukung secara moral dan finansial,” kata dia. “Turki mendukung orang-orang di sini setiap waktu, baik dengan bantuan kemanusiaan atau melindungi hak-gak. Mereka tahu itu, merasakan itu dan hidup dengan itu,” ujarnya dikutip laman yenisafak.com,  Selasa (14/06/2016)

Cavusoglu kemudian menyelenggarakan sebuah jamuan berbuka puasa bagi 4.000 Rohingya di tempat tinggl Muslim Sittwe, Aung Mingalar, yang juga dihadiri oleh kedubes Turki untuk Myanmar, Murat Yavus Ates, dan koordinator TIKA di Rakhine Abdulahad Kokdag.

Penduduk setempat mengatakan bahwa lingkungan mereka bergantung pada bantuan yang diberikan oleh Turki, dan mereka mengucapkan rasa terima kasih pada negara Turki serta penduduknya.

Sebelumnya, ketika tiba di Rakhine bersama menteri hubungan perbatasan Myanmar, Letjen Ye Aung, Cavusoglu disambut di bandara wilayah itu oleh menteri negara bagian Rakhine Nyi Pu.

Menteri luar negeri Turki menyatakan harapannya bahwa di bawah kepemimpinan Nyi Pu, negara bagian itu — salah satu negara bagian yang paling miskin — akan menjadi negara bagian yang makmur, aman dan stabil, seraya berterimakasih kepada gubernur negara bagian karena mendukung selesainya proyek yang disponsori TIKA.

“Turki akan terus mendukung proses perdamaian,” Cavusoglu — yang nantinya mengunjungi panti asuhan dan sekolah yang direnovasi oleh TIKA — menekankan.

Selama kunjungannya, Cavusoglu berharap bahwa pemerintahan baru Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) akan menunjukkan perhatian pada masalahan Rakhine.

Sejak kemenangan partainya pada pemilihan 8 November 2015, pimpinan NLD, Aung San Suu Kyi, telah mendapat tekanan internasional yang luar biasa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Rohingya tetapi harus melakukan penimbangan tindakan yang hati-hati terhada para nasionalis negara itu yang marah, banyak dari mereka menuduh Muslim mencoba menghapus tradisi Buddha di Myanmar.

Suu Kyi Has, bagaimanapun juga, menguatkan dugaan bahwa akar dari banyak permasalahan di wilayah yang miskin itu karena ekonomi, dan menggalakkan program investasi di wilayah tersebut. Yang diharapkan oleh NLD akan menghasilkan perdamaian diantara masyarakat Buddha dan Muslim.

“Sudah ada beberapa langkah yang diambil untuk perdamaian, harmonisasi dan stabilitas di sini,” Cavusoglu mengatakan, menambahkan bahwa Turki telah siap untuk memberi dukungan apapun yang dibutuhkan orang-orang di wilayah itu.

“Turki telah mengatakan pada orang-orang di sini bahwa mereka siap mendukung mereka melalui bantuan kemanusiaan dan advokasi hak-hak mereka. Kami juga menawarkan kerjasama dengan otoritas setempat dan negara itu. Masalah-masalah seperti kewarganegaraan telah berusaha diselesaikan,” kata dia.

“Hari ini kami memberi sintal untuk hal ini dan telah melakukan rapat.”

Cavusoglu menyatakan bahwa dia akan mengunjungi Rakhine lagi nantinya.*