SujaNEWS.com — Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Univeritas Indonesia Ade Armando memprotes kebijakan pemusnahan buku komunis dan ideologi PKI yang beredar di tengah masyarakat.
Ade mengungkapkan bahwa bahwa pemusnahan buku komunis merupakan tindakan yang menggelikan dan perlu diketahui bahwa buku tentang komunis merupakan bacaan wajib bagi mahasiswa Ilmu Sosial Politik
“Pelarangan itu menggelikan karena buku tentang komunisme dan PKI adalah buku yang wajib dibaca oleh mereka yang belajar Ilmu-ilmu Sosial dan Politik di Indonesia.” tulis Ade Armando di akun Facebook pribadinya, selasa(17/5/2016).
Lebih lanjut Ade juga menjelaskan bahwa sejak tahun pertama mahasiswa kuliah, mereka sudah diperkenalkan kepada pemikiran-pemikiran Karl Marx. Mahasiswa juga diperkenalkan pada sejarah dan perkembangan PKI.
“Komunisme dan PKI adalah tema yang terus kami pelajari. Mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik yang tidak belajar komunisme harus diragukan pengetahuannya” jelas Ade.
Terakhir Ade Armando menegaskan bahwa memberangus pemikiran dan ilmu pengetahuan hanya akan menjadikan bangsa ini teringgal dalam kedunguan.
Ade mengungkapkan bahwa bahwa pemusnahan buku komunis merupakan tindakan yang menggelikan dan perlu diketahui bahwa buku tentang komunis merupakan bacaan wajib bagi mahasiswa Ilmu Sosial Politik
“Pelarangan itu menggelikan karena buku tentang komunisme dan PKI adalah buku yang wajib dibaca oleh mereka yang belajar Ilmu-ilmu Sosial dan Politik di Indonesia.” tulis Ade Armando di akun Facebook pribadinya, selasa(17/5/2016).
Lebih lanjut Ade juga menjelaskan bahwa sejak tahun pertama mahasiswa kuliah, mereka sudah diperkenalkan kepada pemikiran-pemikiran Karl Marx. Mahasiswa juga diperkenalkan pada sejarah dan perkembangan PKI.
“Komunisme dan PKI adalah tema yang terus kami pelajari. Mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik yang tidak belajar komunisme harus diragukan pengetahuannya” jelas Ade.
Terakhir Ade Armando menegaskan bahwa memberangus pemikiran dan ilmu pengetahuan hanya akan menjadikan bangsa ini teringgal dalam kedunguan.