SujaNEWS.com — Permintaan maaf anggota DPR RI Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka kepada kaum buruh karena meminta kaum buruh memilih Joko Widodo pada Pilpres 2014, merupakan sikap berani dan patut diapresiasi. Pasalnya, apa yang menjadi inti dari pandangan Rieke tersebut benar dan dirasakan masyarakat saat ini.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman dalam keterangannya dikutip dari intelijen (29/04).
Menurut Jajat, Rieke bisa menggalang Hak Angket terhadap Presiden Jokowi karena dianggap tidak memperjuangkan kepentingan rakyat. “Jika benar ingin memperjuangkan hak rakyat kenapa tidak melalui jalur yang tepat seperti mendukung hak tanya dan hak angket kepada pemerintah,” ungkap Jajat.
Kata Jajat, dengan menggalang Hak Angket perjuangan Rieke bisa terarah. “Rakyat juga akan menilai langsung apa yang diucapkan Rieke tersebut bukan hanya sebatas dagelan semata,” tutur Jajat.
Jajat juga menilai, tanggapan negatif masyarakat akan pernyataan Rieke juga merupakan hal yang wajar. “Pasalnya, yang menjadi keraguan masyarakat adalah hingga saat ini Rieke masih sebagai kader PDIP yaitu partai pengusung Jokowi,” pungkas Jajat.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman dalam keterangannya dikutip dari intelijen (29/04).
Menurut Jajat, Rieke bisa menggalang Hak Angket terhadap Presiden Jokowi karena dianggap tidak memperjuangkan kepentingan rakyat. “Jika benar ingin memperjuangkan hak rakyat kenapa tidak melalui jalur yang tepat seperti mendukung hak tanya dan hak angket kepada pemerintah,” ungkap Jajat.
Kata Jajat, dengan menggalang Hak Angket perjuangan Rieke bisa terarah. “Rakyat juga akan menilai langsung apa yang diucapkan Rieke tersebut bukan hanya sebatas dagelan semata,” tutur Jajat.
Jajat juga menilai, tanggapan negatif masyarakat akan pernyataan Rieke juga merupakan hal yang wajar. “Pasalnya, yang menjadi keraguan masyarakat adalah hingga saat ini Rieke masih sebagai kader PDIP yaitu partai pengusung Jokowi,” pungkas Jajat.