SujaNEWS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa menggalang Hak Angket untuk Presiden Jokowi terkait kebijakan menaikkan BBM.
“Saya lihat politikus PDIP Effendi Simbolon bisa menjadi motor penggerak untuk menggalang Hak Angket,” kata Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDJ), R Mubarrod kepada intelijen, Jumat (3/4).
Menurut Mubarrod, sikap kritis Effendi Simbolon ke Jokowi tentunya atas restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Megawati sama sekali tidak menegur Effendi Simbolon yang beberapa kali mengkritik keras Presiden Jokowi. Ini menandakan, Megawati membiarkan kadernya di parlemen menggunakan Hak Angket,” ujarnya.
Selain itu, kata Mubarrod, Koalisi Merah Putih (KMP) bisa menyambut usulan PDIP untuk menggunakan Hak Angket terhadap Jokowi terkait kenaikan BBM.
“Kalau saya lihat KMP dan PDIP ada persamaan dalam menggunakan Hak Angket kenaikan BBM,” pungkas Mubarrod.
Sebagaimana diberitakan berbagai media, Effendi Simbolon mengkritik keras kembali Presiden Jokowi.
“Saya mulai curiga semuanya mau dia (Jokowi) sendiri saat mengganti kabinet Trisakti jadi Kabinet Kerja,” kata Effendi saat menjadi pembicara dalam diskusi Front Page RMOL bertajuk “Bongkar Mafia Migas” di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
Parahnya lagi, menurut Effendi, kabinet bentukan Jokowi kabinet kerja tanpa berfikir. Padahal semestinya, sesuai filosofi hidup, sebelum bekerja orang harus berfikir dulu, barulah bekerja.
“Kalau langsung kerja tanpa mikir dan doa, ya jadinya seperti sekarang ini. Harga naik kacau balau. Ngurus migas minerba gaya neolib. Ini kan kabinet rasa neolib sekarang,” kata Effendi.
“Saya lihat politikus PDIP Effendi Simbolon bisa menjadi motor penggerak untuk menggalang Hak Angket,” kata Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDJ), R Mubarrod kepada intelijen, Jumat (3/4).
Menurut Mubarrod, sikap kritis Effendi Simbolon ke Jokowi tentunya atas restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Megawati sama sekali tidak menegur Effendi Simbolon yang beberapa kali mengkritik keras Presiden Jokowi. Ini menandakan, Megawati membiarkan kadernya di parlemen menggunakan Hak Angket,” ujarnya.
Selain itu, kata Mubarrod, Koalisi Merah Putih (KMP) bisa menyambut usulan PDIP untuk menggunakan Hak Angket terhadap Jokowi terkait kenaikan BBM.
“Kalau saya lihat KMP dan PDIP ada persamaan dalam menggunakan Hak Angket kenaikan BBM,” pungkas Mubarrod.
Sebagaimana diberitakan berbagai media, Effendi Simbolon mengkritik keras kembali Presiden Jokowi.
“Saya mulai curiga semuanya mau dia (Jokowi) sendiri saat mengganti kabinet Trisakti jadi Kabinet Kerja,” kata Effendi saat menjadi pembicara dalam diskusi Front Page RMOL bertajuk “Bongkar Mafia Migas” di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
Parahnya lagi, menurut Effendi, kabinet bentukan Jokowi kabinet kerja tanpa berfikir. Padahal semestinya, sesuai filosofi hidup, sebelum bekerja orang harus berfikir dulu, barulah bekerja.
“Kalau langsung kerja tanpa mikir dan doa, ya jadinya seperti sekarang ini. Harga naik kacau balau. Ngurus migas minerba gaya neolib. Ini kan kabinet rasa neolib sekarang,” kata Effendi.