Mantan Kepala Penyelidik KPK Novel Baswedan mendapatkan penghargaan antikorupsi dari Perdana International Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF), yang langsung diserahkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Penghargaan diserahkan disela-sela peluncuran PIACCF, sebuah lembaga internasional yang berbasis di Malaysia yang dibentuk khusus untuk pembela HAM di sektor anti-korupsi yang terkena dampak saat menjalankan tugas.
"Saya berharap semoga pegawai KPK, dan para aktifis anti-korupsi di Indonesia terus bersemangat untuk berjuang melawan korupsi, di tengah pelemahan terhadap KPK yang sekarang sedang terjadi," demikian penegasan Novel saat menerima award.
Ucapan selamat pun mengalir untuk Novel Baswedan. “Penghargaan yang diterima Novel tidak lantas membuat kami berhenti mendesak pemerintah dan parlemen memulai penyidikan baru yang independen atas serangan terhadap para pembela HAM di Indonesia, khususnya pembunuhan Munir dan serangan terhadap Novel Baswedan,” demikian tulisan yang terpampang di akun Twitter resmi Amnesty International Indonesia, @amnestyindo.
Dewan Pembina Tim Pembela Muslim Mahendradatta juga mengucapkan selamat. “Selamat untuk Novel Baswedan : Penghargaan diserahkan disela-sela peluncuran Perdana International Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF), sebuah yayasan internasional yang khusus dibentuk bagi pejabat anti-korupsi yang terkena dampak saat menjalankan tugas mereka,” tulis Mahendradatta di akun @mahendradatta.
Sindiran kepada Presiden Joko Widodo pun dilontarkan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz. “Sekali lagi tolong jangan bandingkan Malaysia dan Indonesia yaa.. Malaysia sedang bergerak serius memberantas korupsi. Penguasa negeri ini juga sedang serius memberantas pemberantasan korupsi,” sindir Donal di akun @donalfariz.
Donal juga mengungkapkan bahwa Jokowi tidak pernah menjenguk Novel Baswedan setelah penyiraman air kepada sepupu Gubernur DKI Anies Baswedan ini.
“PM Malaysia, Mahatir Muhamad memberikan lansung penghargaan kepada Novel Baswedan.. tolong jangan bandingkan dengan Presiden @jokowi yang tidak pernah menjenguk , apalagi memberikan penghargaan,” sindir @donalfariz.
Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani, menanggapi cuitan @donalfariz. “Tahukah Mas @donalfariz bahwa biaya pengobatan Bung Novel Baswedan di Singapura datang dari Kantor Presiden @jokowi? Ini disampaikan oleh Ketua @KPK_RI Agus Rahardjo dalam RDP dengan Komisi 3 @DPR_RI menjawab pertanyaan saya, dan itu jumlahnya lumayan besar ...,” tulis Arsul di akun @arsul_sani.
“Bang Arsul yang back, Kalau pengobatannya NB saya tau menggunakan sebagain anggaran Setneg. Kalimat saya ut Presiden kan menyangkut "tidak pernah menjenguk, apalagi memberikan penghargaan" :)” balas @donalfariz.
Tak mau kalah, @arsul_sani menulis: “Jadi kalo menanggung biaya pengobatan itu bukan merupakan penghargaan ya Mas @donalfariz?.”