Antisipasi PKI Bangkit, polisi bantu warga jaga tempat ibadah & rumah tokoh agama


Sujanews.com — Polisi bakal berada di tempat ibadah dan rumah tokoh agama untuk mengantisipasi penyerangan yang terjadi belakangan ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat menjaga objek vital di lingkungan.

"Contoh, salat subuh atau salat jamaah akan ada beberapa anggota yang memantau di masjid-masjid sana. Kemudian ada petugas yang memantau di rumah ustadz dan kiai di sana. Ada Babinkamtibmas juga di sana," ujar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/2).

Kata Argo, saat ini bangsa tengah diterjang berbagai isu. Salah satunya adalah isu agama dan juga kebangkitan PKI.

"Ada 2 isu yang mudah terprovokasi di Indonesia. Pertama masalah agama dan masalah PKI. Ini tidak boleh terjadi karena kita sudah tinggal landas. Negara kita disegani sama negara lain," ujarnya.

Oleh sebab itu, diharapkan seluruh jajaran Kapolres, Kapolsek hingga Babinkamtibmas diharapkan dalam meredam isu-isu tersebut.

"Jadi kalau kita melihat secara global, ada beberapa negara yang sudah melaksanakan kegiatan perang, sekarang ini seperti apa akibatnya, dan di sana sekarang isu tentang teroris sudah mulai turun, berkaitan dgn ISIS. Nah kita di Indonesia, jangan sampai mudah terprovokasi. Kapolres akan bertemu dengan tokoh agama dan masyarakat di wilayahnya masing-masing untuk menepis isu yang beredar," pungkasnya.

Seperti diberitakan, awal Februari lalu banyak terjadi penyerangan tokoh agama di beberapa daerah. Mulai dari penyerangan pada pimpinan Pesantren Alhidayah, KH Umar Bisri bin KH Sukrowi, di Cicalengka, Bandung. Lanjut persekusi biksu Mulyanto Nurhalim di Desa Caringin Legok, Tangerang. Belum lagi penyerangan pada ke Komando Brigade Persatuan Islam (Persis), Ustaz Prawoto, di Bandung. Dan yang terakhir penyerangan di Gereja Santa Lidwina di Sleman.   [Sujanews.com]





Sumber: