Catatan itu disampaikan mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Suryo Prabowo terkait naiknya hutang RI yang dibarengi dengan naiknya semua harga, mulai dari kebutuhan pokok, TDL, hingga BBM.
“Mengapa ya, .....Hutang luar negeri meningkat kok rakyat masih belum sejahtera?” tulis Prabowo di akun facebook. Prabowo menyisipkan tulisan bertajuk “Utang Naik Rp 17 Triliun, Menko Darmin: Masih Aman”.
Padahal, tulis Prabowo, 1 (satu) bulan terakhir ini pemerintah telah nambah hutang LN sebanyak Rp 17 triliyun, atau Rp 548 milyar/hari. Tetapi kesejahteraan Rakyat Indonesia masih berada diperingkat 96 dari 186 negara.
“Jadi, .....Hutang LN meningkat itu untuk apa saja ya, bila kesejahteraan rakyat tidak membaik. Sebaliknya malah semua harga naik, antara lain: Harga sembako naik; PBB dan PKB naik; Pajak 'apa saja' naik; Harga sewa lapak naik; Tarif dasar listrik naik; Tarif jalan tol naik; Harga BBM naik terus,” tulis Prabowo.
Bahkan Prabowo memberi catatan, saat ini yang turun cuma rasa aman dan kepercayaan terhadap sesama anak bangsa.
“Moso' semuanya yang harus dibayar langsung oleh rakyat pada naik, dan yang turun cuma rasa aman dan kepercayaan terhadap sesama anak bangsa. Sangat diharapkan anggaran yang diperoleh dari hutang LN, dan dari hasil yang dikumpulkan dari rakyat, dapat digunakan Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkas Prabowo.
Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro sempat mengungkapkan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi ekonomi Indonesia pada saat dijajah oleh Belanda.
Menurut mantan Menteri Keuangan ini, Indonesia saat dijajah oleh Belanda sumber daya alam Indonesia dikeruk habis, bahkan ada gerakan tanam paksa. Kondisi ini, menurut dia, menyerupai kondisi Indonesia saat ini yang mengandalkan sumber daya alam untuk diekspor. [Sujanews.com]
Sumber: itoday