Do’a Kisah Nenek Penjual Tempe

Do’a Kisah Nenek Penjual Tempe

Sujanews.com —  Allah selalu memiliki jawaban atas setiap doa, semacam dalam kisah berikut ini.

Di pinggir kota, seorang nenek nasib seorang diri. Untuk bisa menyambung nasib, nenek tersebut berjualan tempe. Pada sebuahhari, sang nenek telat memberi ragi, jadi tempe tidak matang cocok pada waktunya.


Saat daun pisang pembungkus tempe dibuka, kedelai-kedelai tetap belum menyatu. Kedelai tersebut tetap keras serta belum menjadi tempe.

Hati sang nenek mulai menangis. Apabila kali ini dirinya tidak bisa menjual tempe, maka tidak bakal ada uang untuk makan serta membeli bahan tempe untuk esok hari.

Dengan air mata yang tetap mengalir, sang nenek mengambil wudhu lalu salat Subuh di rumahnya yang sangat kecil serta memprihatinkan.

“Ya Allah, tolong matangkan tempe-tempe itu. Hamba-Mu tidak tahuharus berbuat apalagi untuk menyambung nasib dengan cara yang halal. Hamba tidak ingin menyusahkan anak-anak hamba. Kabulkan doa hamba-Mu yang kecil ini ya Allah” demikian doa sang nenek dengan linangan air mata.

Seusai berakhir salat Subuh, sang nenek membuka daun pisang pembungkus tempe, tidak ada satupun yang matang. Keajaiban belum datang, doanya belum dikabulkan. Namun sang nenek percaya apabila doanya bakal terkabul, jadi dirinya pergi ke pasar saat matahari belum bersinar, mengejar rezeki dengan menjual tempe.

Sesampai di pasar, sang nenek kembali membuka pembungkus tempe. Tetap belum matang, tidak ada satu pun yang mau membeli tempe sang nenek.

Tempe dagangan penjual lain telah tidak sedikit yang habis, namun tempe sang nenek tetap belum matang. Begitulah rintihan hati sang nenek, air matanya kembali mengalir.


Tiba-tiba, ada seorang bunda yang menghampiri sang nenek. “Apakah tempe yang bunda jual telah matang?” tanya sang pembeli.

“Belum, mungkin baru matang besok,” ujarnya.

“Alhamdulillah, kalau begitu saya beli semua tempe yang bunda jual. Dari tadi saya mencari tempe yang belum matang, namun tidak ada yang menjual. Syukurlah bunda menjualnya,” ucap sang pembeli dengan suara lega.

“Kenapa bunda membeli tempe yang belum matang?” tanya sang nenek dengan heran. Semua orang selalu mencari tempe yang telah matang.

“Anak laki-laki saya kelak malam pergi ke Belanda, dirinya ingin mengangkat tempe untuk oleh-oleh sebab di sana sulit mendapat tempe. Kalau tempe ini belum matang, maka matangnya pas saat anak saya hingga ke Belanda,” ucap sang bunda dengan wajah berbinar.

Inilah jawaban atas doa sang nenek. Allah selalu memiliki jawaban paling baik untuk doa hamba-Nya. Kadang sebuah doa tidak langsung mendapat jawaban. Kadang doa seseorang tidak dijawab dengan ‘iya’ sebab Allah selalu punya rencana paling baik untuk hamba-Nya.    [Sujanews.com]