“Curah hujan tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta pada tahun 2007, 2013 dan 2014 yang saat itu mencapai 200 - 350 mm. Peluang hujan ekstrem saat ini makin sering terjadi. Artinya wilayah Jabodetabek juga makin tinggi risikonya terjadi banjir jika tidak dilakukan upaya pengendalian banjir yang komprehensif dan berkelanjutan,” kata Sutopo, Selasa (21/2/2017).
Bedasarkan data yang diperoleh, intensitas hujan di Jakarta pada saat ini hanya berkisar 50 mm dalam 24 jam.
Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir. Laporan dari BNPB, tinggi genangan dan banjir bervariasi mulai dari 10 hingga 150 sentimeter.
Masih menurut data dari BNPD setidaknya terdapat 54 titik banjir dan genangan di seluruh Jakarta, di antaranya di Jakarta Selatan (11 titik), Jakarta Timur (29 titik) dan Jakarta Utara (14 titik). Ribuan warga terpaksa diungsikan dan kerugian materil ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah. [Sujanews.com]