Publik menilai rekayasa KTP itu digunakan untuk memenangkan salah satu pasangan calon yang publik mengarahkan pada pasangan Ahok-Djarot.
Atas beredarnya KTP dengan beragam identitas tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa KTP tersebut palsu.
Melalui akun media sosialnya seperti yang dikutip Pojoksatu.id, Minggu (5/2/2017), Tjahjo membeberkan modus berulang yang seringkali digunakan untuk meraih dukungan suara. Biasanya terjadi pada pasangan independen.
Di medsos beredar soal e-ktp palsu bhw 1 orang dgn foto sama dg identitas berbeda. Ini modus berulang. #Palsu
Saat ada pencalonan dr pasangan calon perseorangan/independen ini sudah muncul. Tapi semuanya #palsu krn utk kejar jumlah dukungan.
Berdasarkan hasil pelacakan Tim monitoring Pilkada Dirjen DukCapil, Ketiga foto ini #palsu krn menggunakan data milik orang lain.
Pilkada serentak akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017 serentak di sejumlah daerah. Pilkada DKI yang menjadi salah satu kota terpanas dengan suhu politiknya paling banyak memakan energi di lapangan. [Sujanews.com]