Ketua MPR: Media Harus Independen dan Tidak Berpihak

Ketua MPR: Media Harus Independen dan Tidak Berpihak

Sujanews.com —   Rencana Dewan Pers menertibkan keberadaan media di Indonesia didukung kalangan MPR RI.

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menjelaskan, penertiban itu dibutuhkan untuk menghindari pemberitaan yang tidak benar, yang kerap dilakukan oleh media-media yang tidak jelas. Tidak memiliki badan hukum, tidak memiliki alamat jelas, dan tidak pula memiliki struktur redaksi.

Pintu kebebasan yang dibuka sejak  era reformasi, kata Ketua MPR, membuat dunia pers sangat bebas. Pers menjadi kekuatan yang tidak terkendali, karena bebas sebebas-bebasnya. Karena itu rencana Dewan Pers  untuk melakukan penertiban tersebut patut didukung.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR saat menerima kunjungan delegasi Dewan Pers. Pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Ketua MPR, pada Senin (9/1). Delegasi Dewan Pers dipimpin Margiono.  Mereka datang ke MPR untuk mengundang Ketua MPR pada rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2017 yang akan diadakan di Ambon Maluku pada 5-10 Februari 2017.

Selain itu,  Ketua MPR juga mengharap, pres bisa besikap independen. Pres tidak seharusnya membela kekuatan tertentu, sehingga memutar balikkan berita. Mengatakan yang seharusnya benar menjadi salah, dan yang salah menjadi benar.


"Saat ini kondisi tersebut sudah terjadi. Ini harus ditertibkan, jangan sampai masyarakat tidak peduli lagi terhadap media, lantaran ulah media sendiri", kata Zulkifli menambahkan.

Sebelumnya, saat menyampaikan undangan kepada Ketua MPR,  Margiono mengatakan, pada pelaksanaan Hari Pers Nasional, Dewan Pers akan melounching nama-nama media yang memenuhi  persyaratan pers.

Selain itu Dewan Pers juga akan mengumumkan nama-nama wartawan yang sudah memenuhi persyaratan pers. Salah satu  persyaratan pers, itu menurut Margiono dibuktikan dengan keberadaan badan hukum sebagai pemilik dan pengurus media.

"Pada hari pers nasional, kami juga akan membahas persoalan  hoax, masalah  yang akhir-akhir ini begitu rame dibicarakan, dan mampu membuat persoalan kecil menjadi besar," jelas Margiono lagi. [rmol/Sujanews.com]