Agus mengatakan, kalau ucapan yang kerap melukai hati kalangan masyarakat semacam itu terus terjadi, ia khawatir akan menimbulkan permasalahan sosial bahkan konflik komunal yang justru seharusnya bersama-sama dicegah.
"Mengaitkan ajaran agama apapun dengan konten politik, terlebih dalam rangkaian pemilihan Gubernur DKI Jakarta dewasa ini, saya nilai tidak tepat, keluar dari etika, dan juga berbahaya," tegasnya.
Dia berpendapat, seorang pejabat publik dan pejabat negara, harus sensitif jika berbicara tentang agama, apalagi menyangkut kitab suci dan akhidah yang diyakini para pemeluknya. Terlebih jika kata-kata itu diucapkan oleh mereka yang berbeda iman dan agama.
"Pemimpin harus jadi contoh dalam ucapan dan perilakunya," ucap penerima Adhi Makayasa dari Akademi Militer itu.
Dia mengingatkan lagi kesepakatan masyarakat Indonesia bahwa toleransi dan kerukunan antar-umat beragama amat diperlukan. Bagaimanapun unsur identitas (SARA) dalam kehidupan sosial, dalam batas-batas tertentu, masih merupakan isu yang rawan, karenanya harus terus-menerus dikelola dengan bijak.
"Kepada saudara-saudara kami, umat Islam, saya mengajak untuk sabar dan tabah menghadapi ujian ini, dan jangan terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Saya tahu bahwa kita semua terluka dan berharap keadilan tegak di negeri ini," kata pemegang gelar Master of Public Administration dari Universitas Harvard itu.
Dia meminta aduan yang diajukan sejumlah kalangan terhadap penegak hukum terkait pidato Ahok itu perlu direspons secara serius. transparan, dan bertanggungjawab. Jika para penegak hukum tetap adil dan tidak tebang pilih, serta terbebas dari intervensi kekuasaan, maka keputusannya akan diterima oleh publik.
Baginya, persoalan ini bukan hanya menyangkut isu hukum semata, tetapi juga menjadi isu sosial yang tak boleh diabaikan begitu saja. Selanjutnya, polemik yang bergulir dan bisa saja menjadi "bola api" yang tidak kita kehendaki mesti diserahkan kepada negara dan pemerintah, para ulama dan pemimpin agama yang lain untuk diselesaikan dengan bijak, adil, dan bertanggung jawab.