Dahsyatnya Istighfar Pengabul Doa

Sujanews.com — Kisah ini menceritakan tentang sepenggal kisah kehidupan yang dialami oleh Imam Ahmad Bin Hanbal pendiri mazhab Hanbali. Imam Ahmad Bin Hanbal adalah seorang ulama Islam termasyur dan merupakan salah satu teolog yang ternama dalam sejarah Islam. Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin hanbal Asy Syaibani. Imam Ahmad merupakan salah satu pembaru (mujaddid) Islam (abad ke-3 Hijriah). Beliau sering disebut sebagai “Sheikh ul-Islam” atau “Imam Ahl al-Sunnah. ”

Berikut adalah salah satu kisah inspiratif beliau yang dapat kita ambil hikmahnya.

Dahsyatnya Istighfar Pengabul Doa

Imam Ahmad bin Hanbal mencari tempat bermalam
Kisah ini terjadi pada masa tua Imam Ahmad. Suatu ketika Imam Ahmad sedang melakukan perjalanan dan tibalah ia disebuah kota. Karena tak mengenal satu pun orang di kota tersebut, Imam Ahmad tidak memiliki tempat untuk bermalam. Karena kerendahan hatinya, beliau tidak memperkenalkan diri kepada siapapun. Padahal jika ia melakukannya, maka ia akan disambut oleh banyak orang sehingga tanpa perlu meminta pun akan banyak orang yang bersedia menawarkan tempat bermalam.

Setelah melaksanakan shalat, Imam Ahmad memutuskan untuk tinggal dan bermalam saja di halaman Masjid. Namun, karena pengurus masjid tidak mengenali bahwa yang akan bermalam adalah Imam Ahmad Bin Hanbal, ia keberatan dan menolak Imam Ahmad untuk tinggal dan bermalam di Masjid. Akhirnya Imam Ahmad pun mengerti bahwa ia tidak bisa menginap di Masjid tersebut. Sebab Imam Ahmad tidak ingin memaksa pengurus Masjid, maka keluarlah beliau dari masjid dan tidak tahu harus menginap di mana malam itu.

Saat Imam Ahmad sedang berjalan dalam kebingungan di tengah malam, seorang tukang roti melihatnya. Tukang roti itu pun menyapa Imam Ahmad. Mengetahui bahwa ada seorang muslim yang berumur lanjut sedang kebingungan mencari tempat bermalam, tukang roti ini pun menawarkan rumahnya kepada Imam Ahmad sebagai tempat bermalam. Tukang roti ini bersedia menjadi tuan rumah bagi Imam Ahmad untuk beberapa malam.


Tukang roti berhati mulia
Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmad mengamati bahwa tukang roti sangat mencintai istighfar. Ia terus membaca dan me-lafaz-kan Istighfar (mencari pengampunan dari Allah) secara teratur. Saat sedang membuat adonan, mengoven, membersihkan alat-alat, tak henti bibirnya menggumamkan istighfar, sepanjang hari. Dalam suatu percakapannya dengan tukang roti tersebut Imam Ahmad mengatakan bahwa jika amalan Istighfar yang dilakukan tukang roti secara terus-menerus tersebut akan menjadi pelindungnya dan doa-doanya akan dikabulkan.

Tukang roti tersebut pun menanggapi dengan mengatakan pada Imam Ahmad bahwa Allah telah menerima semua doanya, mengabulkan permohonannya, kecuali satu hal. Ketika Imam Ahmad bertanya apa doa yang belum dikabulkan Allah itu, tukang roti menjawab bahwa ia telah meminta kepada Allah untuk dapat bertemu dengan seorang guru besar Islam yang terkenal, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal.

Subhanallah..

Mengenai hal ini, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa tukang roti tersebut, bahkan Allah telah membawa Imam Ahmad bin Hanbal ke depan pintu rumah tukang roti.

Selalu berdzikir, mengingat Allah

Kita semua tentu ingin doa-doa kita dikabulkan oleh Allah. Bagaimana caranya agar Allah mudah mengabulkan doa kita? Salah satunya adalah dengan banyak-banyak beristighfar. Sebab Allah mencintai hamba-Nya yang memohon ampunan-Nya. Yuk kita perbanyak istighfar.

Astaghfirullahalazim… Astaghfirullahalazim… Astaghfirullahalazim…

Semoga doa-doa kita dikabulkan oleh Allah tabaraka wa ta’ala (penuh berkah dan maha tinggi). Aamiin.