Mengapa Boy Sadikin Lebih Memilih Timses Anies-Sandi? Ini Alasannya

Mengapa Boy Sadikin Lebih Memilih Timses Anies-Sanidi Ini Alasannya

Sujanews.com — Boy Sadikin membeberkan alasannya memilih menjadi tim sukses bakal pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Menurut dia, visi pasangan tersebut sepaham dengan apa yang dia pegang selama ini.

Selama ini, Boy mengaku sudah menjalin komunikasi yang cukup intensif dengan Sandiaga Uno. Setidaknya, keduanya sudah bertemu selama delapan kali sebelum akhirnya Sandiaga mendaftarkan diri bersama Anies ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016) malam.

Pada salah satu pertemuan, putra dari mantan Gubernur DKI Ali Sadikin ini sempat memberikan sebuah buku milik ayahnya kepada Sandi. Sandi pun mempelajari buku tersebut.

"Buku Gita Karya, itu buku waktu bapak saya selesai jadi gubernur, yang sudah dikerjakan apa saja," ungkap Boy di kediamannya, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat.

Boy mengklaim, buku tersebut merupakan satu-satunya buku yang pernah dibuat oleh orang nomor satu di DKI. Buku itu, kata Boy, merupakan laporan Ali selama memimpin Ibu Kota.


Dalam laporan itu, Ali mencatat apa saja yang sudah berhasil dilakukan dan belum. Jadi, buku tersebut bisa menjadi pelajaran bagi calon gubernur di masa mendatang.

Boy melanjutkan, jika Anies dan Sandiaga benar-benar berhasrat menjadi pemimpin Ibu Kota, ada langkah-langkah yang harus mereka lakukan.

"Ya harus melihat apa yang harus dikerjakan, apa yang gubernur sekarang belum bisa benahi," tuturnya.

Salah satu masalah krusial yang harus dihadapi oleh semua gubernur di Jakarta yakni mengatasi banjir. Pemimpin Ibu Kota, lanjut Boy, harus jeli dan cerdas dalam menata kota agar banjir tidak lagi menerjang.

Dikatakan oleh Boy, salah satu penyebab banjir ini yakni masih banyaknya warga yang tinggal di bantaran kali. Boy menyadari, pemukiman warga di bantaran kali harus dihilangkan, namun dengan cara-cara yang tepat.

"Yang tinggal di bantaran kali dipindahkan, tapi ya manusiawi, jangan asal main hajar. Siapkan dulu lahan dan rusunnya, kehidupannya," jelas Boy.

"Dan jangan pindahkan jauh-jauh dari lokasi itu. Memang masalahnya sekarang lahan terbatas, tapi kan itu bisa dicari, komunikasi dengan masyarakat juga harus lebih giat," tambahnya.

Diketahui Boy Sadikin mengundurkan diri dari anggota PDI Perjuangan karena kecewa dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega memilih mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.