Keajaiban tersebut benar-benar di luar nalar. Ketika sungai meluap, hanya masjid an Pondok Pesantren Salafi Al-Qodar berjarak hanya 10 meter dari bibir sungai Cimanuk yang selamat. Letak komplek pesantren tersebut di Kampung Lebak Siuh, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota teu regrog-regrog. Masjid tersebut tetap kokoh berdiri saat dihantam arus sungai Cimanuk. Sedangkan ratusan rumah yang berasa di sekitar Ponpes hancur, bahkan jembatan terdekat dengan Ponpes ikut hancur terbawa air.
Pendiri sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Al-Qodar KH. Abdul Qadar Rusman mengatakan bahwa peristiwa ini adalah salah satu bentuk pertolongan Allah SWT.
"Berkat pertolongan dari Allah SWT, pesantren kami alhamdulillah tidak tersentuh arus banjir bandang dari sungai Cimanuk," ujar ustadz berusia 54 tahun itu saat ditemui awak media di komplek pesantren tersebut seperti dilansir Porosgarut pada Sabtu (24/9).
Menurutnya, musibah tersebut harus dihadapi dengan bijak dan berusaha memetik hikmahnya, dimana peristiwa tersebut menuntut manusia agar lebih peduli kepada alam sekitar.
"Musibah ini haruslah disikapi dengan bijaksana. Bahwa Allah SWT sedang menegur kita. Di balik musibah tersebut pastilah ada hikmahnya, agar kita lebih peduli pada alam, terutama untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Serta lebih menggalakkan reboisasi agar hutan terlindungi," ujarnya.
Lebih lanjut Ustadz Abdul Kahar juga mengutip ayat Al-Quran yang memperkuat salah satu hikmah dari musibah tersebut.
“ ..untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar, (QS. Thaha 20:23)," ujarnya mengutip ayat Al-Quran.