Menurut Pangi, kelemahan itu kemudian diungkap dan disampaikan secara langsung dalam orasi ilmiah dalam Wisuda Universitas Al Azhar Indonesia di Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Sabtu 27 Agustus 2016.
Poros maritim yang selama ini diagung-agungkan dan dianggap sebagai satu main concern pemerintahan Jokowi, telah berhasil dimentahkan oleh SBY.
Partai pendukung pemerintah era Jokowi dianggap terlalu kuat untuk diserang lawan politiknya. Namun, tak demikian dengan semua kebijakan Jokowi yang carut marut.
Menurut Pangi, poros maritim yang menjadi andalan Jokowi ternyata justru sangat mudah untuk dipatahkan oleh SBY.
Pangi menilai, dengan mengungkap kelemahan kebijakan poros maritim Jokowi, SBY sudah melakukan serangan psikologis kepada Jokowi.
"Itu kemudian dilemahkan oleh SBY, memukul mental presiden Jokowi dengan mengatakan bahwa pembangunan maritim Jokowi hanya retorika saja," ungkapnya.
Pangi kemudian membandingkan sikap SBY yang kerap mengkritik Jokowi dengan Prabowo Subianto yang dengan tegas memosisikan diri sebagai oposan.
"Keberadaan Gerindra sebagai partai oposan yang mengingatkan dan mengoreksi pemerintah justru tak muncul," tutup Pangi.