Saat berpidato di hadapan para menterinya, Presiden membahas mengenai fenomena harga naik pada komoditas tertentu jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Ini jadi kebiasaan tiap tahun kita bahwa harga-harga selalu naik jelang Idul Fitri," ujar Presiden.
Presiden membandingkan di negara lain, ketika hari raya maka harga-harga, termasuk pangan justru didiskon.
"Saya hanya bayangkan seperti negara lain, akhir tahun, misalnya waktu Natal justru ada diskon besar-besaran. Saya bayangin harusnya ada itu. Tempat lain bisa kenapa kita enggak, ini malah cepat-cepatan naik," ucap Presiden.
Presiden mengungkapkan persoalan yang terjadi kenapa harga mahal yakni permintaan tidak diimbangi dengan ketersediaan, sehingga harga naik.
Sebab, kata Presiden, kenaikan harga pangan tersebut justru membuat masyarakat kelas menengah kebawah kesulitan.
"Karena nanti dampak dari kenaikan harga yang terkena adalah rakyat kecil, petani, buruh tani. Karena 80 persen petani kita konsumen beras, meskipun petani. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan," kata Jokowi.