"Aleppo akan menjadi kuburan semua mimpi dan harapan Erdogan," kata Assad dalam pidatonya, seperti dilansir Middle East Eye, Rabu (8/6).
Sejak konflik Suriah meletus pada 2011, jutaan warga mengungsi ke tempat yang aman. Jutaan warga lainnya juga memilih melarikan diri ke negara tetangga.
Suriah pun kini terbelah. Ada wilayah yang dikuasai pemerintah, namun tak sedikit wilayah dikuasai pemberontak dengan beragam faksi.
Turki merupakan salah satu negara yang menginginkan Assad mundur. Bagi Presiden Erdogan, Assad sudah tidak memiliki tempat bagi masa depan Suriah. Turki pun menyuplai senjata bagi para oposisi, dan berjanji akan membantu mempertahankan Aleppo yang saat ini dikuasai oposisi dari tangan rezim Assad.
Baca juga, Turki Siap Bertempur Pertahankan Aleppo dari Rezim Assad.
Assad juga bersikap keras dalam pidatonya. Ia dengan tegas menolak Suriah di bawah kendali badan transisi.
"Kami tidak akan menyetujui setiap topik di luar dari prinsip-prinsip kita disampaikan ke PBB. Kami tidak akan menerimanya," kata Assad.
Desakan agar Assad mundur terjadi sejak konflik Suriah terjadi pada 2011. Berbagai bentuk pembicaraan damai yang didukung PBB seringkali gagal agar konflik segera berakhir.
"Seperti kita dibebaskan Palmyra, jadi akan kita membebaskan setiap inci dari Suriah.. kita tidak punya pilihan selain kemenangan," kata Assad disambut tepuk tangan anggota Parlemen.