Teguh menilai, pemerintah sebenarnya sudah tahu saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri para pelaku pasar akan mempermiankan harga karena permintaan masyarakat terhadap bahan pokok sangat tinggi.
"Salah satu temuan yang kita lihat adalah ketika pemerintah tidak mampu bersinergi dengan pelaku pasar. Mereka melihat ada ruang untuk bermain dengan strategi mengatur suplai, dan kemudian memperlambat," kata Teguh saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Untuk itu, Teguh mendesak agar negara hadir guna memberikan solusi yang tepat kepada masyarakat atas meroketnya harga bahan pokok. Meski demikian, dia menilai langkah operasi pasar tidak akan bisa mengatasi masalah.
"Kebutuhan pokok menyangkut hajat hidup oranga banyak. Kita ingin negara hadir menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pokok seperti daging dalam harga wajar," tuturnya. (plt)