‘’Seperti orang Indonesia lainya Yusril ramah dan ‘humble’. Saya lebih baik menjadi mahasiswa dia Sebab Yusril itu seorang profesor. Dia memang orang pintar. Untuk soal politk sebagai orang Amerika saya tidak mau komentar, yang saya tahu dia seorang akademisi dan saya menganguminya,’’ kata Saud Anwar, ketika diajak Yusril berbelanja batik di Thamrin City, Jakarta, Sabtu (21/5).
Anwar yang beberapa tahun silam terlipih sebagai Wali Kota South Windsor itu datang ke Indonesia untuk menghadiri beberapa acara konperensi internasional. Ia bertemu dengan Yusril dan kemudian diajak untuk melihat-lihat pasar dan beberapa tempat lain seperti Masjid Luar Batang.
Saud mengaku terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia. Dia sangat terpesona melihat keindahan dan mutu barang kerajinan Indonesia, seperti batik.
‘’Semua orang Indonesia yang saya temui ramah-ramah, terbuka dan murah senyum,’’ katanya lagi.
Bagi publik Indonesia Anwar memang sosok yang menginspirasi. Sebagai seroang Muslim program politiknya tidak pernah membahas masalah isu Muslim. Da justru ia lebih banyak berbicara soal pajak, daging, kentang dan masalah selokan.
Terpilihnya Anwar memang hal luar biasa. Di South Windsor hanya ada 375 Muslim dari populasi total yang mencapai 100.000. Namun, tidak ada penolakan apalagi boikot ketika Anwar terpilih.