SujaNEWS.com — Federal Bureau of Investigation (FBI) benci dengan sistem enkripsi yang sulit ditembus produk WhatsApp
Menurut direktur FBI James Comey, fungsi ini memang aman, tapi di sisi lain bisa menyulitkan petugas hukum untuk melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan percakapan di WhatsApp.
“WhatsApp punya lebih dari satu miliar pengguna, yang kebanyakan didominasi oleh orang-orang baik. Tapi di antara miliaran pengguna tersebut ada teroris dan penjahat,” kata Comey sebagaimana dibuat The Next Web, lansir cnnindonesia.
“Fitur enkripsi akan mempengaruhi kedua golongan tersebut. Mau tidak mau, hal itu akan menjadi penghalang saat ada perintah penyadapan telepon dalam sebuah kasus pidana dan dalam berbagai kasus keamanan nasional,” lanjutnya.
Fitur enkripsi end-to-end pada aplikasi WhatsApp diperkenalkan pada awal April 2016 lalu. Ini memungkinkan semua percakapan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan.
“Bahkan WhatsApp pun tidak bisa melihat isi pesan tersebut,” tulis penjelasan di blog WhatsApp.
WhatsApp juga menjelaskan bahwa mereka tidak menyimpan fail apa pun terkait percakapan. Ini berarti pihak pemerintah pun tidak bisa memaksa WhatsApp untuk membocorkan data percakapan penggunanya.
Untuk mewujudkan sistem enkripsi ini WhatsApp tidak sendiri. Mereka bekerjasama dengan perusahaan privat yang dibangun oleh sejumlah hacker ternama, Open Whisper Systems.
Menurut direktur FBI James Comey, fungsi ini memang aman, tapi di sisi lain bisa menyulitkan petugas hukum untuk melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan percakapan di WhatsApp.
“WhatsApp punya lebih dari satu miliar pengguna, yang kebanyakan didominasi oleh orang-orang baik. Tapi di antara miliaran pengguna tersebut ada teroris dan penjahat,” kata Comey sebagaimana dibuat The Next Web, lansir cnnindonesia.
“Fitur enkripsi akan mempengaruhi kedua golongan tersebut. Mau tidak mau, hal itu akan menjadi penghalang saat ada perintah penyadapan telepon dalam sebuah kasus pidana dan dalam berbagai kasus keamanan nasional,” lanjutnya.
Fitur enkripsi end-to-end pada aplikasi WhatsApp diperkenalkan pada awal April 2016 lalu. Ini memungkinkan semua percakapan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan.
“Bahkan WhatsApp pun tidak bisa melihat isi pesan tersebut,” tulis penjelasan di blog WhatsApp.
WhatsApp juga menjelaskan bahwa mereka tidak menyimpan fail apa pun terkait percakapan. Ini berarti pihak pemerintah pun tidak bisa memaksa WhatsApp untuk membocorkan data percakapan penggunanya.
Untuk mewujudkan sistem enkripsi ini WhatsApp tidak sendiri. Mereka bekerjasama dengan perusahaan privat yang dibangun oleh sejumlah hacker ternama, Open Whisper Systems.