Rabi Zionis Fatwakan Tembak Mati Warga Palestina Tanpa Kecuali

Rabi Zionis Fatwakan Tembak Mati Warga Palestina Tanpa Kecuali
SujaNEWS.com —  Puluhan rabi Yahudi mendukung tindakan tembak mati tanpa kecuali terhadap semua orang Palestina yang berusaha atau berfikir menyerang “orang-orang Israel”.

Fatwa ini dikeluarkan menyusul aksi tembak mati yang dilakukan serdadu Zionis terhadap Abdul Fatah Syarif di kota Hebron bulan lalu, meski korban sudah mengalami luka parah, tergeletak di tanah dan tidak mampu bergerak.

Saluran TV7 Zionis di halaman situsnya mengatakan bahwa puluhan rabi Yahudi mengadakan konferensi darurat kemarin malam, untuk membahas masalah keamanan Zionis di kampung permukiman Yahudi Harnov di Yerusalam (al-Quds). Konferensi tersebut juga dihadiri para rabi terkenal, diantaranya adalah Rabi Meir Alter, Rabi Halevi Horowitz, Rabi Shamuel Eliyahu, Rabi "Bnei Brak”, Rabi Moshe Landau (kepala "Sinagog Institut", dan Rabi Israel Ariel.

Para peserta konferensi ini mengecam pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan pada pejabat militer Israel yang kala itu mengatakan bahwa aksi-aksi pembunuhan terhadap orang Palestina tanpa alasan merusak martabat bangsa dan militer Israel, katanya.

Para rabi ini menyerukan, “Siapapun teroris Arab yang memiliki niat untuk menyerang Yahudi wajib di kehilangan haknya untuk hidup, harus ditembak tanpa pertimbangan apapun.” Mereka menegaskan, “Ini adalah cara satu-satunya untuk mencabut gelombang terorisme Arab dari tanah suci.”

Mereka juga meminta pemerintah Zionis menentang keras setiap perundingan seputar wilayah tanah suci dan menentang solusi dua negara. Mereka menyayangkan langkah pemerintah sebelumnya yang menarik diri dari Jalur Gaza.

Para rabi Zionis menyatakan, “Siapa yang ingin betindak dengan cara ini, tidak harus mereka yang mengemban peran tanggung jawab pada keamanan Israel, dia harus mengembalikan kepada niatnya.” Para rabi Zionis juga mengingatkan pembentukan pemerintahan persatuan dan bergabungnya para tokoh yang secara terang-terangan menyatakan keinginannya untuk mempercepat perundingan atas tanah Palestina.