Tanda-Tanda Hari Kiamat, Mimpi Seorang Muslim Menjadi Kenyataan

 Tanda-Tanda Hari Kiamat, Mimpi Seorang Muslim Menjadi Kenyataan
SujaNEWS.com — Allah Ta’ala pencipta seluruh makhluk dengan penciptaan luar biasa. Dia juga telah tetapkan kehancuran pada setiap makhluk, karna hanya Allah Dzat yang Maha Kekal. Kehancuran tersebut adalah hari kiamat, sebagaimana yang telah Allah gambarkan dalam sebuah ayat,

إنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)
Hari kiamat tak datang begitu saja, beberapa kejadian telah Allah tetapkan menjadi tanda dekatnya kiamat. Jika tanda-tanda itu telah nampak, maka telah dekat pula janji Allah yang pasti ini. Di antara tanda tersebut adalah benarnya mimpi seorang muslim. Bahkan ia adalah bagian nubuah, sebagaimana dijelaskan dalam ash-Shahiihain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا اقْتَـرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ تَكْذِبُ، وَأَصْدَقُكُـمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا، وَرُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُـزْءٌ مِنْ خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ.

‘Jika Kiamat sudah dekat, maka hampir-hampir mimpi seorang muslim tidak dusta. Mimpi kalian yang paling benar adalah yang paling benar pembicaraannya. Dan mimpi seorang muslim adalah satu bagian dari empat puluh lima bagian kenabian.’”. Ini adalah lafazh Muslim.
Jika zaman akan berakhir, mimipi seorang muslim akan nampak layaknya cahaya subuh. Begitu jelas mimpi yang dirasakan seorang muslim, sudah tak remang-remang lagi. Karna tersebarnya keburukan dan perbuatan keji di tengah manusia, sehingga begitu sulit bagi mereka untuk melihat kebenaran secara sempurna. Namun Allah tampakkkan kebenaran tersebut di kala sang hamba sedang tidur.
Allah Ta’ala berfirman,
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63) لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (64)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. Yunus : 62 – 64)
Dikatakan bahwa maksud kabar gembira pada ayat ini adalah kebenaran mimpi seorang muslim.
Namun tak semua mimpi seorang muslim merupakan mimpi yang benar. Ada beberapa tanda yang menjadi penjelas kebenaran sebuah mimpi, di antaranya:
1. Alur mimpi begitu jelas
Mimpi yang di alami seorang muslim beralur jelas, saling berkaitan antara mimpi. Jika di awal mimpi seseorag melihat sebuah kebakaran, maka selanjutnya ia masih melihat hal tersebut sampai ia terbangun.
2. Mimpi merupakan hal yang mungkin terjadi.
Mimpi menjadi nabi jelas bukan mimpi yang benar, karna kenabian telah ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad.
3. Ketika bangun dari tidur, ia mengingat dengan jelas mimpi tersebut.
Seseorang tak ragu lagi akan apa yang ia lihat dalam mimpinya, tanpa keraguan sedikitpun.
4. Mimpi mukmin yang sholeh.

Selain mimpi yang benar ada pula mimpi buruk yang merupakan gangguan syaitan belaka. Di dalam menghadapi mimpi ini, Rasulullah melarang untuk menceritakannya. Karna Syaitan ingin menciptakan kesedihan pada jiwa seorang mukmin. Adapula mimpi karna pengaruh kejadian yang dialami seseorang, yang tidak berpengaruh pada diri seseorang.(Reny)

Disarikan dari “Nihayatul ‘alam” Syaikh AL Arifi