Recep Tayyip Erdogan: ISIS Tidak Ada Hubungannya dengan Islam

Recep Tayyip Erdogan: ISIS Tidak Ada Hubungannya dengan Islam
SujaNEWS.com —  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Chile bahwa kelompok ISIS, yang menyatakan kekhalifahan Islam di Irak dan Suriah pada tahun 2014, “tidak ada hubungannya dengan Islam”, lansir Anadolu Agency, Selasa (02/02/2016).

“Islam tidak pernah mengizinkan kebrutalan, ini adalah alasan kesatu; Kedua, Islam dan teror tidak bisa disebutkan bersama-sama. Ketiga, ISIS adalah organisasi teror dan tidak ada hubungannya dengan Islam,” kata Erdogan dalam pidatonya kepada Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Karibia di Santiago, Chili.

Pemimpin Turki saat ini sedang tur negara ke Amerika Latin.

Erdogan mengatakan bahwa mereka yang mengaitkan Islam dan terorisme memberikan dukungan dan keberanian untuk organisasi teroris.

“Sebaliknya, ISIS merugikan Islam dengan apa yang dilakukannya,” kata Erdogan, memperingatkan bahwa mengaitkan teror dengan agama atau kelompok etnis sama dengan memberi tenaga bagi xenophobia dan rasisme yang ia sebut sebagai “aib dalam sejarah kemanusiaan “.

Erdogan beralih ke krisis kemanusiaan di Suriah.

“Meskipun krisis pengungsi tampak seperti masalah regional, pada kenyataannya, itu adalah salah satu masalah global. Negara-negara Eropa yang kemarin memantau insiden dari luar, hari ini sangat mengalami krisis pengungsi … di dalam negerinya,” kata Erdogan.

“Sekarang, mereka [negara-negara Eropa] mulai berteriak, mengatakan: Mereka tidak datang kepada kami.. Nah, apa yang harus Turki lakukan, di mana 2,5 juta orang terlindung?” tanya Erdogan.

Erdogan mengatakan Turki telah menghabiskan lebih dari $ 9 milyar untuk pengungsi dan hanya menerima $ 420 juta dari masyarakat internasional.

“Tapi, Turki tidak peduli apakah menerima bantuan atau tidak. Kami belum menutup pintu untuk siapa pun; Siapa pun boleh datang. Turki tidak melihat ras, agama dan bahasa, dan selalu membuka pintu untuk kami tolong,” tambah Erdogan.

Menteri Luar Negeri Chile Heraldo Munoz memuji Turki atas upaynya menerima jutaan pengungsi.

“Saya mengatakan tidak hanya atas nama Chile, tetapi juga Amerika Latin, bahwa kami menyaksikan dukungan yang Turki berikan kepada pengungsi dengan kekaguman,” kata Munoz.