Pendeta Nikaragua Penentang Perintah Vatikan Meninggal Dunia

Pendeta Nikaragua Penentang Perintah Vatikan Meninggal Dunia

SujaNEWS.com — Fernando Cardenal, seorang pendeta di Nikaragua, yang menentang perintah Vatikan untuk meninggalkan rezim revolusioner Sandinista tahun 1980-an, telah meninggal dunia di usia 82 tahun, lapor BBC Ahad (21/2/2016).

Romo Cardenal merupakan salah satu dari beberapa pendeta Katolik di Nikaragua yang dijatuhi sanksi oleh Vatikan karena keterlibatannya dalam pemerintahan pimpinan Daniel Ortega.

Cardenal diberhentikan dari tugas kependetaan oleh Tahta Suci setelah menolak turun dari jabatannya sebagai menteri pendidikan.

Dia dikenal dengan keberhasilannya memerangi buta aksara di Nikaragua.

Ketika menjabat menteri pendidikan Cardenal mengatakan dia “melakukan dosa besar” jika meninggalkan posisinya dalam pemerintahan Sandinista, yang dikenal sebagai kelompok pemberontak.

“Saya tidak sanggup menghadap Tuhan yang akan menanyai saya karena menelantarkan komitmen terhadap rakyat,” kata Cardenal dalam surat terbukanya tahun 1984, setelah didepak Vatikan dari jajaran pendeta Jesuit.

Cardenal akhirnya ditempatkan kembali pada posisinya sebagai pendeta Jesuit tahun 1996.

Pendeta Jesuit itu terkesan dengan Liberation Theology, sebuah gerakan keagamaan berpusat di Amerika Latin yang melihat ajaran Kristen dari kacamata orang miskin dan tertindas secara sosial.

Para pengkritiknya menilai gerakan itu sebagai campuran dari ajaran Kristen dan prinsip-prinsip Marxisme.

Cardenal merupakan satu dari banyak pendeta di negara Amerika Tengah itu yang mendukung kelompok Sandinista melawan pemerintah diktator Anastasio Somoza di tahun 1970-an.

Ketika Sandinista berhasil mendongkel Somoza pada tahun 1979, Cardinal mendapatkan pos dalam kabinet.

Dia memimpin kampanye literasi di Nikaragua dan dalam beberapa tahun saja berhasil mengurangi buta aksara di kalangan penduduk dewasa hingga 13 persen. Cardenal menjabat sebagai menteri pendidikan antara tahun 1984 dan 1990.

Kakak lelakinya, Ernesto, adalah seorang penyair terkenal yang diberi jabatan sebagai menteri kebudayaan dalam kabinet Sandinista.

Ernesto, 91, mencuat namanya karena ditangkap di depan publik saat Paus Paulus II berkunjung ke Nikaragua di tahun 1980-an.*