Kuburan-kuburan yang terletak di kawasan Nîmes tersebut diperkirakan telah ada sejak abad kedelapan lalu.
Kuburan itu pertama kali ditemukan pada tahun 2006 lalu di dekat jalan utama di Nîmes saat buruh bangunan tengah menggali untuk membuat garasi parkir bawah tanah.
Dalam tiga kuburan itu ditemukan satu kerangka jasad yang diduga meninggal saat usia 20 tahunan, satu kerangka jasad usia 30 tahunan dan 50 tahunan. Pada kerangka-kerangka itu tidak ditemukan adanya cedera dalam pertempuran.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Plos One itu, ditemukan bahwa kerangka-kerangka dalam kuburan itu dikubur dengan menghadap ke arah Mekah, sesuai dengan upacara pemakaman Muslim tradisional.
Setelah dilakukan analisis genetik, ditemukan bahwa garis keturunan ayah kerangka-kerangka itu adalah dari Afrika Utara.
Selanjutnya dalam penanggalan radiokarbon menunjukkan tulang kerangka kemungkinan berasal dari abad ketujuh hingga abad kesembilan. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa para kerangka itu kemungkinan berasal dari penaklukan Muslim di kawasan Eropa yang terjadi pada periode tersebut.
“Mengingat semua data tersebut, kami mengusulkan bahwa kerangka dari penguburan Nîmes milik Berber diintegrasikan ke dalam tentara Umayyah selama ekspansi Arab di Afrika Utara,” kata studi tersebut seperti dimuat The Guardian (Kamis, 25/2).
“Kami tahu bahwa umat Islam datang ke Perancis pada abad kedelapan tapi sampai sekarang kami tidak memiliki bukti material perjalanan mereka,” kata seorang antropolog dari National Institute Perancis yang ikut ambil bagian dalam penelitian tersebut, Yves Gleize.
Sebelumnya pernah ditemykan kuburan Muslim tua di kawasan Marseille. Namun kuburan tersebut diduga berasal dari abad ke-13. Kuburan Muslim lainnya juga pernah ditemukan di Montpellier yang diperkirakan berasal dari abad ke-12.
Dengan demikian, temuan terbaru menunjukkan bahwa kuburan Muslim tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini berada di Nîmes.(ts/rmol)