SujaNEWS.com — Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha "Ungu" memarahi aparatur sipil negara (ASN) yang mengikuti apel kesadaran di Balai Kota Palu, Kamis (18/2). Hal tersebut karena banyak yang tertawa saat ia akan memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara," kata mantan vokalis band Ungu tersebut saat mendapat kesempatan memberikan sambutan sebagai pemimpin apel.
Apel kesadaran tersebut diikuti sekitar 1.500 pegawai di lingkup Pemkot Palu, mulai dari Balai Kota, SKPD, sampai pegawai kelurahan. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Sigit Purnomo memimpin upacara setelah dilantik menjadi wakil wali kota Palu pada Rabu (17/2).
Karena belum terbiasa memimpin upacara, Pasha memang sedikit melakukan kesalahan kecil saat upacara berlangsung sehingga ajudan di belakangnya tampak harus membisikinya.
Seperti ketika menerima laporan komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, Pasha menjawabnya dengan kata "laksanakan" yang seharusnya "lanjutkan" sehingga peserta upacara terdengar kembali tertawa.
Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam model botol sejenis jeans dan berkopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengatakan, "Mohon maaf, sebelum saya membacakan sambutan tertulis bapak menteri, saya perlu mengemukakan hal-hal ini."
Ia mengatakan bahwa apel kali ini adalah apel kesadaran, tapi saya melihat peserta upacara yang belum sadar. Salah satu buktinya, banyak peserta yang ada di depan saya, di samping dan di belakang saya, tertawa terbahak-bahak saat saya memasuki mimbar upacara.
"Apa motif Saudara-Saudara tertawa terbahak-bahak. Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next, saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas ...? Jelas? Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi karena emosi.
Ia minta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan. "Attitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujarnya.
Beberapa aparatur sipil negara yang mengikuti upacara tersebut memberikan reaksi berbeda atas reaksi emosional Wakil Wali Kota saat memimpin upacara tersebut.
"Beliau seharusnya menyadari bahwa status beliau sebagai publik figur masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium," ujar seorang PNS senior.
Sementara, seorang pegawai lainnya menyambut baik ekspresi emosional wakil wali kota itu untuk memberikan peringatan agar berdisiplin dalam mengikuti acara-acara resmi.
"Hanya seyogianya, teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan naga keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus tanpa harus teriak-teriak di mikrofon," kata pegawai tersebut yang disambut anggukan rekan-rekannya.
Sumber : Antara
"Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara," kata mantan vokalis band Ungu tersebut saat mendapat kesempatan memberikan sambutan sebagai pemimpin apel.
Apel kesadaran tersebut diikuti sekitar 1.500 pegawai di lingkup Pemkot Palu, mulai dari Balai Kota, SKPD, sampai pegawai kelurahan. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Sigit Purnomo memimpin upacara setelah dilantik menjadi wakil wali kota Palu pada Rabu (17/2).
Karena belum terbiasa memimpin upacara, Pasha memang sedikit melakukan kesalahan kecil saat upacara berlangsung sehingga ajudan di belakangnya tampak harus membisikinya.
Seperti ketika menerima laporan komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, Pasha menjawabnya dengan kata "laksanakan" yang seharusnya "lanjutkan" sehingga peserta upacara terdengar kembali tertawa.
Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam model botol sejenis jeans dan berkopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengatakan, "Mohon maaf, sebelum saya membacakan sambutan tertulis bapak menteri, saya perlu mengemukakan hal-hal ini."
Ia mengatakan bahwa apel kali ini adalah apel kesadaran, tapi saya melihat peserta upacara yang belum sadar. Salah satu buktinya, banyak peserta yang ada di depan saya, di samping dan di belakang saya, tertawa terbahak-bahak saat saya memasuki mimbar upacara.
"Apa motif Saudara-Saudara tertawa terbahak-bahak. Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next, saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas ...? Jelas? Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi karena emosi.
Ia minta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan. "Attitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujarnya.
Beberapa aparatur sipil negara yang mengikuti upacara tersebut memberikan reaksi berbeda atas reaksi emosional Wakil Wali Kota saat memimpin upacara tersebut.
"Beliau seharusnya menyadari bahwa status beliau sebagai publik figur masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium," ujar seorang PNS senior.
Sementara, seorang pegawai lainnya menyambut baik ekspresi emosional wakil wali kota itu untuk memberikan peringatan agar berdisiplin dalam mengikuti acara-acara resmi.
"Hanya seyogianya, teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan naga keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus tanpa harus teriak-teriak di mikrofon," kata pegawai tersebut yang disambut anggukan rekan-rekannya.
Sumber : Antara