Khalifa dikabarkan telah mempresentasikan kebijakan baru tersebut di hadapan Parlemen Bahraian. Dalam pemaparannya, Khalifa mengatakan, Iran memiliki potensi besar untuk memberikan gangguan terhadap keamanan dalam negeri Bahrain.
"Kami telah mengambil serangkaian langkah-langkah untuk menghadapi bahaya terorisme," kata Khalifa, seperti diberitakan kantor berita Bahraian, BNA pada Senin (22/2).
"Ini termasuk membentuk sebuah komite untuk memantau transfer uang dan sumbangan untuk memerangi "pendanaan terorisme" dan pembatasan perjalanan kepada warga kami, terutama yang berusia antara 14 dan 18, ke negara-negara yang tidak aman," sambungnya.
Bahrain sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil membongkar sel teror. Dimana, anggotanya dikatakan telah dilatih oleh Pengawal Revolusi Iran dan juga oleh Hizbullah.
"Pihak berwenang kami juga akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi wacana agama melawan ekstrimisme keagamaan dan politik, serta hasutan lainnya. Pihak berwenang akan menghadapi setiap "upaya mempolitisir" ritual keagamaan Syiah," pungkasnya.