SujaNEWS.com — Ekonom Ichsanuddin Noorsy menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesungguhnya tidak mengerti soal perekonomian bangsa. Oleh karena itu seharusnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan banyak masukan kepadanya terkait kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah.
Noorsy menegaskan hal tersebut terkait kebijakan pemerintah memungut dana energi sebesar Rp 200 per liter untuk BBM jenis Premium dan Rp 300 untuk Solar.
“Emang orang itu latar belakangnya cuma Walikota kok. Walikota dikasih masalah besar, ya dia nggak ngerti. Kan dia bilang, loh saya ngomong apa adanya,” kata Noorsy dengan sedikit bercanda dalam diskusi Refleksi Pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK 2015 “Benarkah Kabinet Kerja Jokowi-JK Gagal?” di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (24/12/2015), lansir RMOL.
“Untuk mendapatkan pengetahuan moneter secara akademik saja, mata kuliahnya 3 kredit dan butuh enam semester. Dan itu pakai cacing lagi. Cacing itu maksudnya matematiknya pakai matematik kalkulus, susah. Dan dia (Jokowi) dikasih masalah (ekonomi bangsa yang susah), waduh pusing orang,” tambahnya.
Kata Noorsy, untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa yang begitu pelik, butuh seseorang yang sangat cerdas, baik, berpihak kepada masyarakat dan berani mengambil keputusan. (azm/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/12/25/noorsy-jokowi-tidak-mengerti-soal-perekonomian-bangsa.html#sthash.xT62iuCT.dpuf
Noorsy menegaskan hal tersebut terkait kebijakan pemerintah memungut dana energi sebesar Rp 200 per liter untuk BBM jenis Premium dan Rp 300 untuk Solar.
“Emang orang itu latar belakangnya cuma Walikota kok. Walikota dikasih masalah besar, ya dia nggak ngerti. Kan dia bilang, loh saya ngomong apa adanya,” kata Noorsy dengan sedikit bercanda dalam diskusi Refleksi Pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK 2015 “Benarkah Kabinet Kerja Jokowi-JK Gagal?” di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (24/12/2015), lansir RMOL.
“Untuk mendapatkan pengetahuan moneter secara akademik saja, mata kuliahnya 3 kredit dan butuh enam semester. Dan itu pakai cacing lagi. Cacing itu maksudnya matematiknya pakai matematik kalkulus, susah. Dan dia (Jokowi) dikasih masalah (ekonomi bangsa yang susah), waduh pusing orang,” tambahnya.
Kata Noorsy, untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa yang begitu pelik, butuh seseorang yang sangat cerdas, baik, berpihak kepada masyarakat dan berani mengambil keputusan. (azm/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/12/25/noorsy-jokowi-tidak-mengerti-soal-perekonomian-bangsa.html#sthash.xT62iuCT.dpuf