Mengapa Indonesia Tak Gabung Aliansi Militer Islam? Ini Jawaban Menteri Luar Negeri

Mengapa Indonesia Tak Gabung Aliansi Militer Islam? Ini Jawaban Menteri Luar Negeri
SujaNEWS.com — 34 negara muslim membentuk aliansi militer Islam. Mulai dari Arab Saudi, Turki, Palestina, hingga Malaysia.

Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia tidak bergabung dalam aliansi tersebut. Mengapa? Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Indonesia memiliki garis politik luar negeri yang jelas untuk tidak ikut dalam aliansi militer apa pun.

Retno mengaku pihaknya juga berkomunikasi dengan Arab Saudi pada Senin (14/12/2015) malam. Menurutnya, inisiatif awal yang disebutkan Arab Saudi adalah pembentukan pusat internasional untuk melawan terorisme (international center for countering terrorism). Namun kemudian berkembang menjadi aliansi militer sehingga Indonesia tidak mau bergabung.


Baca:  Malaysia Masuk Dalam Koalisi Militer 34 Negara Islam, Indonesia Tidak!


Seperti diberitakan sebelumnya, negara-negara berpenduduk mayoritas muslim baik di kawasan Teluk, Afrika maupun Asia bersepakat membentuk aliansi militer Islam. Arab Saudi sebagai inisiator dipercaya untuk memimpin aliansi yang beranggotakan 34 negara itu.

34 negara itu adalah Arab Saudi, Yordania, Palestina, Uni Emirat Arab, Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Malasyia, Mesir, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Republik Federal Islam Comoro, Qatar, Cote d’Ivoire, Kuwait, Lebanon, Libya, Maladewa, Mali, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.

Dalam pernyataannya, aliansi militer Islam dibentuk dalam rangka memerangi terorisme. Aliansi tersebut berpusat di Riyadh.

“Merupakan kewajiban untuk melindungi negara muslim dari kejahatan seluruh kelompok teroris dan organisasi apapun sekte dan nama mereka yang mendatangkan kematian dan kerusakan di muka bumi dan bertujuan untuk meneror orang yang tidak bersalah,” demikian pernyataan pembentukan aliansi itu seperti dirilis kantor berita SPA, Selasa (15/12/2015).

Sumber: Bersamadakwah.net