Kekerasan pada Anak Dampak dari Buruknya Sistem Pendidikan di Indonesia

Kekerasan pada Anak Dampak dari Buruknya Sistem Pendidikan di Indonesia
SujaNEWS.com — Baru-baru ini jagad pendidikan Indonesia kembali diguncang peberitaan yang tidak menyenangkan. Seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tewas setelah dianiaya teman sekelasnya sendiri. Korban mengalami luka di bagian perut dan kepala sempat dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. Korban berinisial AN ini harus meregang nyawa setelah bertengkar dan dipukuli temannya yang berinisial R saat mengikuti pelajaran olah raga (Liputan 6.com).

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak di bawah umur ini bukan satu-satunya kasus yang terjadi , masih banyak kasus serupa yang terjadi dimana pelakunya adalah anak kecil. Sehingga tak heran sering terlintas pertanyaan mengapa anak kecil seperti itu bisa melakukan perilaku kekerasan? Sebenarnya ada banyak faktor yang dapat memicu anak-anak untuk melakukan tindak kekerasan. Diantaranya  karena pola asuh yang salah dari orang tua, bisa juga dari pengaruh lingkungan sekitar, tayangan yang menampilkan kekerasan, permainan video game dan banyak lagi contoh lainnya.

Semua ini terjadi karena pengaruh paham sekuler-liberal telah merasuk secara mendalam pada sistem dan masyarakat Indonesia, termasuk dalam pengasuhan dan pendidikan anak.

Padahal Islam sangat memperhatikan pendidikan pada anak, pendidikan yang diberikan bukan hanya berbasis pada ilmu pengetahuan tetapi juga bertujuan membentuk kepribadian Islam pada anak sehingga anak-anak kita memiliki akhlakul karimah. Misalnya, dalam pendidikan Islam acara tayangan televisi atau media lainnya diatur  secara ketat penayangannya. Jadi tidak akan ada tayangan yang dapat merusak akhlak anak. Sehingga saat ini menjadi sangat penting untuk segera kembali pada aturan Islam, diatur oleh aturan Sang Pencipta, baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan seluruhnya.

Ai Siti Nuraini
(Seorang guru TK, Bandung)