Jumlah korban meninggal dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram Mekkah bertambah menjadi 107 orang

Jumlah korban meninggal dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram Mekkah bertambah menjadi 107 orang
SujaNEWS.com — Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram Mekkah dilaporkan bertambah menjadi 107 orang, sementara jumlah korban luka-luka bertambah menjadi 238 orang, ungkap otoritas pertahanan sipil Arab Saudi, sebagaimana dilansir Al-Jazeera pada Jum’at (11/9/2015).

Sejumlah gambar yang diposting online menunjukkan antrian relawan Saudi yang hendak menyumbangkan darah bagi mereka yang terluka dalam kecelakaan yang terjadi pada Jum’at sore itu.

Reporter Al-Jazeera, Hasan Patel, dari Mekkah melaporkan saksi mata mengatakan kepadanya bahwa crane jatuh di lantai tiga Masjidil Haram sekitar pukul 17:30 waktu setempat.

Dia mengatakan masjid itu tengah dalam keadaan penuh meskipun peristiwa itu terjadi sebelum waktu shalat pukul 18:30.

“Puluhan ambulans menuju ke lokasi. Pihak berwenang menutup area itu tak lama setelahnya,” katanya.

“Seluruh tempat ini sudah menjadi lokasi konstruksi raksasa. Yang memperburuk keadaan adalah sekitar pukul 17:30 turun hujan lebat.

“Saya dikelilingi oleh orang-orang yang berduka. Suasana di sini diselimuti kesedihan.”

Mayor Jenderal Suleiman Al Amro, Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Saudi mengatakan kepada Saudi TV bahwa badai dengan hujan lebat dan kecepatan angin yang tinggi sekitar 83 kmh menyebabkan crane jatuh.

“Crane jatuh di dekat gerbang Al-Salam di sisi atas wilayah Al-Masaa dan itu menyebabkan runtuhnya sebagian kecil Al-Masaa dan bagian lain Al-Mataf,” ungkap Amro.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah jamaah yang berdarah dan puing-puing dari bagian crane yang tampaknya telah jatuh menghantam langit-langit.

Salah satu korban kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram
Richard Angwin, presenter cuaca senior Al-Jazeera, mengatakan periode musim gugur ialah ketika setengah badai Mekah datang sehingga “tidak mengherankan terjadi badai di daerah itu”.

“Daerah bertekanan rendah yang membawa badai pasir di wilayah Mediterania bergerak lebih jauh ke selatan menyebabkan udara panas, lembab berkembang menjadi badai di sepanjang pegunungan yang berbatasan dengan Laut Merah, dan sebagaian bertiup ke utara di Mekkah,” katanya.

Mekkah merupakan salah satu kota suci ummat Islam. Jamaah haji dari seluruh dunia telah berkumpul di kota dan masjid tersebut untuk melaksanakan ibadah haji tahunan yang dimulai pada 21 September mendatang.