[MENGEJUTKAN] Inilah Prestasi Gemilang Prabowo di Luar Negeri

SujaNEWS.com — Prabowo Subianto adalah salah satu putra Indonesia paling berprestasi. Terlepas dari pro-kontra, plus-minus maupun pemberitaan negatif; prestasi Prabowo di luar negeri tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak hanya itu, pengalamannya di dunia internasional membuatnya menjadi sosok pemimpin yang kompeten dan berwibawa. Beliau tak hanya dikenal sebagai seorang pemimpin dengan wawasan global yang ditunjang dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni. Nah, apa sajakah yang sudah dialami Prabowo selama berjuang di negeri asing, sehingga membuatnya menjadi sosok yang sangat disegani di Indonesia? Berikut penjelasannya:

Sepak-Terjang Gemilang Prabowo Subianto di Luar Negeri




Prabowo menghabiskan sebagian besar pendidikan dasarnya di luar negeri.



Prabowo


Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, mengapa Prabowo bisa sedemikian fasih dan tampak berwibawa ketika berpidato dalam bahasa Inggris? Wajar, ia menghabiskan banyak waktunya di masa SD-SMA di negara asing.

Ia menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967.


Sebagai seorang tentara, Prabowo juga meraih banyak prestasi gemilang di dunia internasional
Prabowo juga meraih banyak prestasi gemilang di dunia internasional

Tak hanya di tingkat akademis. Prabowo juga banyak berbicara di dunia internasional ketika ia bekerja sebagai seorang tentara. Ia menorehkan banyak prestasi yang mengharumkan nama Indonesia di negara asing.




Pada 1980, ia mengikuti pendidikan di US Army Special Forces, di Fort Bragg, Amerika Serikat. Ia menjadi lulusan terbaik (distinguished graduate). Hasil yang sama ia peroleh, lulus dengan honor graduate, ketika mengikuti pendidikan di US Army Infantry School di Fort Benning, Amerika, pada 1985. Di Fort Benning pula ia bertemu dengan sahabat baiknya, Raja Abdullah II, yang kemudian dikenal sebagai Raja Yordania. Catatan lain, Stanley A Weiss, pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, menyebut Prabowo adalah siswa yang cerdas dan paling menonjol yang pernah dilatih di Fort Benning.  Dalam testimoninya di Huffington Post tahun 2012 silam, Weiss mengatakan, ia mendengar sendiri pengakuan Jenderal Wayne Downing, pelatih utama di Fort Benning, yang menyebut diantara para tentara asing, hanya Prabowo dan Abdullah yang bisa menarik perhatiannya.

“Dia mengatakan pada saya, dari semua tentara asing yang pernah dia latih, kedua orang itu saja yang paling menonjol,” kata Weiss.

Prabowo juga pernah mengikuti pendidikan antiteror (GSG-9) di Jerman Barat.

Prabowo juga pernah mengikuti pendidikan antiteror


Tak hanya itu. pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto.

Ada sejumlah alasan kenapa Prabowo begitu menggebu-gebu untuk mengirim anggotanya mendaki Mount Everest. Salah satunya, ketika itu Malaysia sudah menyiapkan timnya untuk mendaki Everest. "Dia ingin kita lebih dulu dari Malaysia," kata Ogun (pendaki gunung dari Wanadri). Target pendakian ditetapkan sekitar April atau Maret 1997 karena Malaysia merencanakan pendakian pada Juni 1997.

Prabowo memang menaruh perhatian besar terhadap misi ini. Semua kebutuhan tim disiapkan. Peralatan pendakian kualitas kelas satu dibeli dan didatangkan langsung dari Amerika ke basecamp para pendaki Indonesia di Kathmandu. Hubungan yang baik antara Prabowo dengan Angkatan Bersenjata Nepal ikut memperlancar persiapan pendakian. Tim Indonesia, misalnya, sempat mendapat pinjaman peralatan muktahir komunikasi milik Angkatan Bersenjata Nepal.

Prabowo Saat pidato

Prabowo dikenal senang menyekolahkan talenta Indonesia ke luar negeri dan juga menawari posisi tinggi kepada mereka yang telah lulus. Salah satu contohnya adalah Sudaryono, sekretarisnya, alumnus SMA Taruna Nusantara yang bersekolah ke Jepang atas biaya Kementrian Pertahanan.


Sumber http://www.kuliahabroad.com