SujaNEWS.com — Banyak yang benci Ade Armando ketika menyebut hadits makan tangan kanan tidak rasional. Saya, lebih kepada kasihan. Sesungguhnya orang seperti ini sering bicara tidak tepat karena belum merasa keindahan syariat. Ada banyak ‘manusia miskin’ di kehidupan ini karena terjebak pada terminologi rasional-irrasional.
Hidup ini, Tuan Armando, jauh lebih kaya dan berwarna. Selain ukuran logika yang sering mmbuatmu tertipu, ada kekayaan lain berupa keindahan emosi, bukan kekakuan pikiran semata. Ini wilayah kebahagiaan. Ini wilayah nilai, bukan angka. Ini tentang interaksi Allah-makhluk yang terlalu megah untuk diukur oleh ilmu manusia yang terbatas.
Di ImanPath, seri ketiga dari kuliah Waddhuha Abundance Plus Mindset, kami berbagi tentang pola interaksi Allah-Makhluk. Diantaranya “Pola Perintah Allah versus Implementasi Makhluk”.
Tentang perintah Allah, aturannya adalah “Apa-apa yang diperintahkan Allah dan Rasul maka LAKSANAKANLAH”, bukan pikirkan. Sebab setelah dilaksanakan baru tampak buahnya. Contoh sederhananya adalah perintah untuk bertebaran di muka bumi setelah shalat (Jumat) untuk memperoleh rezeki.
Jika ‘dipikirkan’, maka selesai shalat, seseorang mikir dulu mau usaha apa? Mau buka warung makan, dia mikir sudah banyak warung yang buka. Mau buka jasa atau usaha apa saja, dia pikir orang lain sudah melakukan hal yang sama, jadinya ia tidak berbuat apa-apa.
Sementara jika ‘dikerjakan’, seseorang langsung keluar. Dari sanalah terbit banyak inspirasi, inovasi, dan action. Ada banyak hal di dunia ini baru kita nikmati setelah kita kerjakan, bukan pikirkan. Perintah Allah dan agama, tampaknya ada di wilayah ini. Jika kita berpikir tak rasional, maka entahlah, apa karena Allah keliru atau otakmu yang terbatas.
Nuh diperintahkan membuat kapal di gunung, Ibrahim diperintahkan menyembelih anak tercinta, dan Musa diperintahkan melempar tongkat. Otak Ade Armando pasti akan berkata irrasional, tetapi keajaiban diperoleh setelah melaksanakan perintah Allah itu.
Itulah kekayaan. Itulah keberlimpahan. Itulah yang kami suguhkan di ImanPath. Happy Ramadhan. Nikmatilah kekayaan jiwa dalam keindahan berlapar puasa, suatu perintah yang mungkin bagi orang sepintar Ade Armando tidak rasional.
Oleh: Ustadz Faris BQ, Lc. MA.
Silakan bantu share jika dirasa manfaat.
Hidup ini, Tuan Armando, jauh lebih kaya dan berwarna. Selain ukuran logika yang sering mmbuatmu tertipu, ada kekayaan lain berupa keindahan emosi, bukan kekakuan pikiran semata. Ini wilayah kebahagiaan. Ini wilayah nilai, bukan angka. Ini tentang interaksi Allah-makhluk yang terlalu megah untuk diukur oleh ilmu manusia yang terbatas.
Di ImanPath, seri ketiga dari kuliah Waddhuha Abundance Plus Mindset, kami berbagi tentang pola interaksi Allah-Makhluk. Diantaranya “Pola Perintah Allah versus Implementasi Makhluk”.
Tentang perintah Allah, aturannya adalah “Apa-apa yang diperintahkan Allah dan Rasul maka LAKSANAKANLAH”, bukan pikirkan. Sebab setelah dilaksanakan baru tampak buahnya. Contoh sederhananya adalah perintah untuk bertebaran di muka bumi setelah shalat (Jumat) untuk memperoleh rezeki.
Jika ‘dipikirkan’, maka selesai shalat, seseorang mikir dulu mau usaha apa? Mau buka warung makan, dia mikir sudah banyak warung yang buka. Mau buka jasa atau usaha apa saja, dia pikir orang lain sudah melakukan hal yang sama, jadinya ia tidak berbuat apa-apa.
Sementara jika ‘dikerjakan’, seseorang langsung keluar. Dari sanalah terbit banyak inspirasi, inovasi, dan action. Ada banyak hal di dunia ini baru kita nikmati setelah kita kerjakan, bukan pikirkan. Perintah Allah dan agama, tampaknya ada di wilayah ini. Jika kita berpikir tak rasional, maka entahlah, apa karena Allah keliru atau otakmu yang terbatas.
Nuh diperintahkan membuat kapal di gunung, Ibrahim diperintahkan menyembelih anak tercinta, dan Musa diperintahkan melempar tongkat. Otak Ade Armando pasti akan berkata irrasional, tetapi keajaiban diperoleh setelah melaksanakan perintah Allah itu.
Itulah kekayaan. Itulah keberlimpahan. Itulah yang kami suguhkan di ImanPath. Happy Ramadhan. Nikmatilah kekayaan jiwa dalam keindahan berlapar puasa, suatu perintah yang mungkin bagi orang sepintar Ade Armando tidak rasional.
Oleh: Ustadz Faris BQ, Lc. MA.
Silakan bantu share jika dirasa manfaat.