SujaNEWS.com — Pakar komunikasi politik Lely Arriannie Napitupulu yang juga pernah menjadi relawan Joko Widodo (Jokowi) mengaku, dirinya kapok menjadi konsultan Jokowi meskipun dengan bayaran mahal.
"Saya nggak mau kalau ditawari lagi menjadi konsultan Jokowi. Bahkan dibayar 100 miliar sekalipun," kata Lely di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Ketua Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya ini menceritakan, dia pernah menjadi bagian dari salah satu sayap relawan untuk pemenangan calon presiden Jokowi-JK. Ia mengaku bekerja dengan tanpa bayaran sepeserpun.
"Jadi saya bekerja dengan menjadi bagian dari tim konsultan pemenangan. Bahkan kadang bekerja sampai larut malam dengan beberapa orang yang saat ini telah direkrut Jokowi diberi jabatan. Saya sering sekali menjadi moderator gratis dalam diskusi-diskusi yang dilaksanakan mereka," ungkapnya.
Perempuan keturunan Batak yang biasa dipanggil Mbak Lely ini menjelaskan, alasan ketidaktertarikannya itu karena faktor lingkaran Jokowi yang dinilainya tidak kondusif.
Ia menganggap lingkaran Jokowi dipenuhi orang-orang yang tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan visi awal Nawa Cita.
"Sehingga susah nanti adaptasinya. Ibaratnya, tidak bisa cinta di waktu yang tidak tepat," ungkapnya.(yn)
"Saya nggak mau kalau ditawari lagi menjadi konsultan Jokowi. Bahkan dibayar 100 miliar sekalipun," kata Lely di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Ketua Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya ini menceritakan, dia pernah menjadi bagian dari salah satu sayap relawan untuk pemenangan calon presiden Jokowi-JK. Ia mengaku bekerja dengan tanpa bayaran sepeserpun.
"Jadi saya bekerja dengan menjadi bagian dari tim konsultan pemenangan. Bahkan kadang bekerja sampai larut malam dengan beberapa orang yang saat ini telah direkrut Jokowi diberi jabatan. Saya sering sekali menjadi moderator gratis dalam diskusi-diskusi yang dilaksanakan mereka," ungkapnya.
Perempuan keturunan Batak yang biasa dipanggil Mbak Lely ini menjelaskan, alasan ketidaktertarikannya itu karena faktor lingkaran Jokowi yang dinilainya tidak kondusif.
Ia menganggap lingkaran Jokowi dipenuhi orang-orang yang tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan visi awal Nawa Cita.
"Sehingga susah nanti adaptasinya. Ibaratnya, tidak bisa cinta di waktu yang tidak tepat," ungkapnya.(yn)