SujaNEWS.com — Gerhana bulan total yang akan mengubah bulan berwarna semerah darah pada 4 Maret 2015 dapat terlihat di langit Amerika Utara, Asia dan Australia. Lantas apakah Bulan darah berdampak serius untuk Bumi?
Dilansir laman Daily Mail, Kamis (2/4/2015), menurut salah satu pendeta di Amerika Serikat, fenomena Bulan Darah alias blood moon pada gerhana Bulan Total nanti diprediksi akan mengubah dunia dalam waktu dekat. Namun, hal tersebut dibantah NASA yang menyatakan perubahan rona Bulan sepenuhnya tidak berbahaya.
Gerhana Bulan yang terjadi pada 4 April 2015 merupakan gerhana bulan ketiga setelah gerhana Bulan sebelumnya terjadi pada April 2014, September 2014, dan diperkirakan akan terjadi lagi pada 28 September 2015. Menanggapi fenomena Bulan darah, pastur John Hagee dari Amerika Serikat menyatakan peristiwa besar yang mengerikan akan terjadi kepada Bumi.
Haggle juga meyakini fenomena gerhana Bulan yang terjadi bertepatan dengan minggu Paskah menandakan suatu hal dramatis yang akan mengubah keseluruhan dunia. Haggle mempercayai hal tersebut karena telah dituliskan dalam Alkitab.
“Alkitab menyatakan ketika Anda melihat tanda-tanda ini dan empat bulan darah yang terjadi ialah salah satu tanda-tanda signifikan akhir zaman akan datang,” ujar Haggle
Sementara itu, menanggapi perkiraan pendeta tersebut, pihak NASA memberikan jawaban ilmiahnya. Menurut NASA, fenomena Bulan darah merupakan peristiwa yang wajar saat gerhana Bulan total terjadi.
“Selama gerhana, Bulan sering terlihat kemerahan karena sinar Matahari telah melewati atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar sinar biru,” jelas NASA.
NASA memperkirakan fase gerhana Bulan yang dilihat dari Australia, Jepang, Cina, dan Asia Tenggara akan terjadi selama 12 menit. Sementara itu, gerhana Bulan akan berlangsung selama lima menit di Amerika Serikat.(okezone)
Dilansir laman Daily Mail, Kamis (2/4/2015), menurut salah satu pendeta di Amerika Serikat, fenomena Bulan Darah alias blood moon pada gerhana Bulan Total nanti diprediksi akan mengubah dunia dalam waktu dekat. Namun, hal tersebut dibantah NASA yang menyatakan perubahan rona Bulan sepenuhnya tidak berbahaya.
Gerhana Bulan yang terjadi pada 4 April 2015 merupakan gerhana bulan ketiga setelah gerhana Bulan sebelumnya terjadi pada April 2014, September 2014, dan diperkirakan akan terjadi lagi pada 28 September 2015. Menanggapi fenomena Bulan darah, pastur John Hagee dari Amerika Serikat menyatakan peristiwa besar yang mengerikan akan terjadi kepada Bumi.
Haggle juga meyakini fenomena gerhana Bulan yang terjadi bertepatan dengan minggu Paskah menandakan suatu hal dramatis yang akan mengubah keseluruhan dunia. Haggle mempercayai hal tersebut karena telah dituliskan dalam Alkitab.
“Alkitab menyatakan ketika Anda melihat tanda-tanda ini dan empat bulan darah yang terjadi ialah salah satu tanda-tanda signifikan akhir zaman akan datang,” ujar Haggle
Sementara itu, menanggapi perkiraan pendeta tersebut, pihak NASA memberikan jawaban ilmiahnya. Menurut NASA, fenomena Bulan darah merupakan peristiwa yang wajar saat gerhana Bulan total terjadi.
“Selama gerhana, Bulan sering terlihat kemerahan karena sinar Matahari telah melewati atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar sinar biru,” jelas NASA.
NASA memperkirakan fase gerhana Bulan yang dilihat dari Australia, Jepang, Cina, dan Asia Tenggara akan terjadi selama 12 menit. Sementara itu, gerhana Bulan akan berlangsung selama lima menit di Amerika Serikat.(okezone)