SUJA - Seorang wanita Palestina di Jalur Gaza melahirkan bayi kembar empat di Rumah Sakit As-Syifa, Gaza City, pada Rabu malam (30/7). Demikian sumber medis melaporkan.
Seorang dokter di rumah sakit itu, Dr. Bassel Abu Warda, memposting sebuah foto dalam akun Twitternya yang menampilkan dirinya sedang berdiri di antara bayi kembar itu.
“Dr Qadoura: Meskipun penuh dengan rasa sakit, seorang ibu Palestina melahirkan kembar empat semalam di Gaza,” kata Warda merujuk pada dokter yang membantu persalinan wanita tersebut pada Kamis (31/7).
Beberapa jam sebelumnya Dr Warda memposting foto bayi perempuan yang meninggal setelah seluruh keluarganya juga meninggal.
“Seorang pria menawarkan diri untuk mengubur gadis ini karena semua anggota keluarganya telah meninggal di Gaza,” ujar Warda dalam akunnya seperti dikutip Mirajnews.
Rumah sakit As-Syifa di Gaza telah menjadi salah satu dari beberapa rumah sakit yang masih beroperasi dan menerima korban serangan Israel meskipun kurangnya sumber daya dan medis. Ribuan warga Palestina juga mengungsi di rumah sakit tertua dan terbesar di Gaza itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 1.300 warga Palestina meninggal di Gaza sejak awal serangan Israel pada pertengahan Juli lalu. Sedangkan, lebih dari 6.000 warga lainnya terluka dalam serangan yang masih berlangsung hingga saat ini.
Seorang dokter di rumah sakit itu, Dr. Bassel Abu Warda, memposting sebuah foto dalam akun Twitternya yang menampilkan dirinya sedang berdiri di antara bayi kembar itu.
“Dr Qadoura: Meskipun penuh dengan rasa sakit, seorang ibu Palestina melahirkan kembar empat semalam di Gaza,” kata Warda merujuk pada dokter yang membantu persalinan wanita tersebut pada Kamis (31/7).
Beberapa jam sebelumnya Dr Warda memposting foto bayi perempuan yang meninggal setelah seluruh keluarganya juga meninggal.
“Seorang pria menawarkan diri untuk mengubur gadis ini karena semua anggota keluarganya telah meninggal di Gaza,” ujar Warda dalam akunnya seperti dikutip Mirajnews.
Rumah sakit As-Syifa di Gaza telah menjadi salah satu dari beberapa rumah sakit yang masih beroperasi dan menerima korban serangan Israel meskipun kurangnya sumber daya dan medis. Ribuan warga Palestina juga mengungsi di rumah sakit tertua dan terbesar di Gaza itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 1.300 warga Palestina meninggal di Gaza sejak awal serangan Israel pada pertengahan Juli lalu. Sedangkan, lebih dari 6.000 warga lainnya terluka dalam serangan yang masih berlangsung hingga saat ini.