Progress 98: Jangan Terprovokasi Berita MetroTV dan Kompas Yang Hendak Tipu Rakyat

Progress 98: Jangan Terprovokasi Berita MetroTV dan Kompas Yang Hendak Tipu Rakyat
SUJA - Bila benar KPU hendak ditunggangi oleh intervensi kekuatan pemilik modal besar (konglomerat hitam) merekayasa perolehan suara untuk memenangkan Jokowi, maka hal tersebut merupakan sebuah bencana politik. Berjuta rakyat akan turun ke jalan-jalan, melakukan perlawanan.
Ketua Progress 98, Faizal Assegaf menyatakan bahwa ia baru saja mendapatkan kabar bahwa ada 'politik senyap' yang akan dimainkan, "Barusan saya mendapatkan sebuah kabar yang beredar terbatas di kalangan kawan-kawan jurnalis. Tentang adanya operasi "politik senyap" kelompok terkait yang hendak menggiring KPU untuk memenangkan Jokowi - JK. Modus yang digunakan melalui jalur kolusi alias politik uang."

Memasuki beberapa hari jelang pengumuman KPU tanggal 22, situasi di beberapa tempat di tanah air terasa tegang dan mencekam. Terlebih eskalasi isu akan terjadinya kerusuhan makin tersebar liar dan masif. Kubu Jokowi santer dikabarkan tidak akan menerima kekalahan. Dan sebaliknya pendukung Prabowo makin terkonsolidasi untuk bersiap-siap melakukan tindakan tegas melawan para perusuh.

Khusus untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, lebih dari tujuh ratus organisasi yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo, kini berada dalam status siaga. Jika KPU mencoba-coba melakukan manipulasi suara, maka jaringan organisasai massa pendukung Prabowo akan menggerakkan lebih dari tiga juta massa turun ke jalan.
Begitu banyak isu-isu menyesatkan dengan tidak bertanggungjawab telah disebarkan oleh jaringan pers pendukung Jokowi. Yakni, Metro tv dan Kompas sebagai corong utama pendukung Jokowi
Ia menilai meski diserang pemberitaan palsu oleh MetroTV dan Kompas, namuntetap tenang menyikapi hal ini "Dan yang paling membuat saya terkagum-kagum, para pendukung Prabowo sampai sejauh ini cenderung bersikap tenang namun waspada. Begitu banyak isu-isu menyesatkan dengan tidak bertanggungjawab telah disebarkan oleh jaringan pers pendukung Jokowi. Yakni, Metro tv dan Kompas sebagai corong utama pendukung Jokowi secara kasatmata gencar memprovokasi dengan berbagai berita yang menyesatkan tentang klaim sepihak kemenangan Jokowi - JK."

Faizal juga menuturkan tanggapannya "Sebagai anak bangsa, saya ingin menegaskan kepada seluruh elite PDIP dan mitra koalisinya, berhentilah menyebarkan berita hasutan berupa ancaman kerusuhan. Sudah cukup anda merampok ratusan triliun uang rakyat melalui skandal BLBI, penjualan Indosat dan aset-aset negara. Jika kalian masih terus bertingkah dengan memaksakan kehendak untuk mengacaukan kehidupan rakyat, maka kami tidak akan segan-segan membalas dengan tindakan keras."

Ia juga menghimbau, "Kepada Megawati dan antek-anteknya, kembalilah ke jalan yang benar. Jadilah politisi yang bermartabat dan taat hukum. Sudah cukup rakyat kalian bohongi dengan berbagai cara yang busuk. Sekali lagi, bila mencoba-coba untuk melakukan kerusuhan, maka harus siap untuk menerima akibat dari kemarahan rakyat. [faizal/voa-islam.com]