SUJA - Tim kampanye nasional (Timkamnas) Prabowo-Hatta melaporkan dana yang digunakan selama masa kampanye nasionalnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bendahara Umum Timkamnas Prabowo-Hatta, Thomas Djiwandono, mengatakan dana yang dilaporkan saat ini merupakan penerimaan dan pengeluaran terakhir. Sebelumnya timkamnas Prabowo-Hatta sudah menyerahkan laporan tahap kedua tanggal 5 Juli 2014.
"Laporan keuangan akhir dana kampanye Prabowo-Hatta terhitung tanggal 3 Juni 2014-18 Juli 2014 dengan total Rp166.559.466.941. Total pengeluaran sebesar Rp166.557.825.711 dan menyisakan saldo di bank sebesar Rp1.641.229," ujar Thomas saat melaporkan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).
Dia menjelaskan, sumber dana kampanye nasional Prabowo-Hatta diperoleh dari berbagai sumber seperti sumbangan dan dana milik badan usaha.
Rincian sumber dana tersebut meliputi Rp107,7 miliar berasal dari sumbangan partai, Rp5 miliar berasal dari sumbangan capres-cawapres Rp56,6 miliar berasal dari sumbangan badan usaha, Rp1 miliar dari sumbangan kelompok, Rp2,1 miliar dari sumbangan perorangan.
Pengeluaran terbesar dana kampanye Prabowo-Hatta adalah keperluan media massa dengan alokasi sebesar Rp88,2 miliar. Pengeluaran lainnya berupa atribut kampanye sebesar Rp13,1 miliar, rapat umum sebesar Rp3,9 miliar, pertemuan tatap muka sebesar Rp3,7 miliar, dan kegiatan lainnya sebesar Rp57,5 miliar.
"Komposisi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Prabowo-Hatta antara lain uang sebesar Rp58,8 miliar, barang sebesar Rp12,5 miliar, dan jasa sebesar Rp95,2 miliar," ungkapnya.
Sementara itu tim kampanye nasional (Timkamnas) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), melaporkan dana pengeluarannya selama proses masa kampanye Pilpres. Lebih dari Rp151 miliar, mereka gunakan untuk media massa.
Dalam laporan keuangan kampanye tersebut, pasangan Jokowi-JK tercatat menghabiskan total dana sebesar Rp311.899.377.825 selama masa kampanye.
"Itu laporan dana kampanye yang kami laporkan hari ini dan sudah diterima," ujar Sekretaris Timkamnas Jokowi-JK, Akbar Faisal di gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).
Dia menjelaskan, dana kampanye Jokowi-JK secara keseluruhan sebesar Rp312.376.119.823. Namun, selama kampanye pilpres, dana yang terpakai sebesar Rp311.899.377.825, dan sisa dana kampanye mencapai Rp476.741.998.
"Total pemasukan sumbangan Rp206.531.657.775, dari pihak lain (sumbangan masyarakat termasuk rekening). Ada sumbangan dari masyarakat untuk calon presiden yang dilakukan Jokowi-JK sebesar Rp105.844.462.048," jelasnya.
Selain itu, Jokowi-JK juga mendapatkan sumbangan dari sejumlah perusahaan. Total sumbangan perusahaan mencapai Rp63,1 miliar, dan perorangan Rp42.744.462.048.
"Insya Allah dari tim jokowi-JK telah, sedang, akan memenuhi semua kaidah dan aturan dalam UU tentang dana kampanye berikut pelaporannya," imbuhnya.
Akbar mengatakan, alokasi terbesar dalam kampanye Jokowi-JK adalah anggaran untuk media massa dengan total sebesar Rp151.280.157.963.
"Penggunaan paling besar untuk iklan media cetak dan elektronik, sebesar Rp151.280.157.963," tandasnya.
Sumber: inilah
Bendahara Umum Timkamnas Prabowo-Hatta, Thomas Djiwandono, mengatakan dana yang dilaporkan saat ini merupakan penerimaan dan pengeluaran terakhir. Sebelumnya timkamnas Prabowo-Hatta sudah menyerahkan laporan tahap kedua tanggal 5 Juli 2014.
"Laporan keuangan akhir dana kampanye Prabowo-Hatta terhitung tanggal 3 Juni 2014-18 Juli 2014 dengan total Rp166.559.466.941. Total pengeluaran sebesar Rp166.557.825.711 dan menyisakan saldo di bank sebesar Rp1.641.229," ujar Thomas saat melaporkan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).
Dia menjelaskan, sumber dana kampanye nasional Prabowo-Hatta diperoleh dari berbagai sumber seperti sumbangan dan dana milik badan usaha.
Rincian sumber dana tersebut meliputi Rp107,7 miliar berasal dari sumbangan partai, Rp5 miliar berasal dari sumbangan capres-cawapres Rp56,6 miliar berasal dari sumbangan badan usaha, Rp1 miliar dari sumbangan kelompok, Rp2,1 miliar dari sumbangan perorangan.
Pengeluaran terbesar dana kampanye Prabowo-Hatta adalah keperluan media massa dengan alokasi sebesar Rp88,2 miliar. Pengeluaran lainnya berupa atribut kampanye sebesar Rp13,1 miliar, rapat umum sebesar Rp3,9 miliar, pertemuan tatap muka sebesar Rp3,7 miliar, dan kegiatan lainnya sebesar Rp57,5 miliar.
"Komposisi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Prabowo-Hatta antara lain uang sebesar Rp58,8 miliar, barang sebesar Rp12,5 miliar, dan jasa sebesar Rp95,2 miliar," ungkapnya.
Sementara itu tim kampanye nasional (Timkamnas) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), melaporkan dana pengeluarannya selama proses masa kampanye Pilpres. Lebih dari Rp151 miliar, mereka gunakan untuk media massa.
Dalam laporan keuangan kampanye tersebut, pasangan Jokowi-JK tercatat menghabiskan total dana sebesar Rp311.899.377.825 selama masa kampanye.
"Itu laporan dana kampanye yang kami laporkan hari ini dan sudah diterima," ujar Sekretaris Timkamnas Jokowi-JK, Akbar Faisal di gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).
Dia menjelaskan, dana kampanye Jokowi-JK secara keseluruhan sebesar Rp312.376.119.823. Namun, selama kampanye pilpres, dana yang terpakai sebesar Rp311.899.377.825, dan sisa dana kampanye mencapai Rp476.741.998.
"Total pemasukan sumbangan Rp206.531.657.775, dari pihak lain (sumbangan masyarakat termasuk rekening). Ada sumbangan dari masyarakat untuk calon presiden yang dilakukan Jokowi-JK sebesar Rp105.844.462.048," jelasnya.
Selain itu, Jokowi-JK juga mendapatkan sumbangan dari sejumlah perusahaan. Total sumbangan perusahaan mencapai Rp63,1 miliar, dan perorangan Rp42.744.462.048.
"Insya Allah dari tim jokowi-JK telah, sedang, akan memenuhi semua kaidah dan aturan dalam UU tentang dana kampanye berikut pelaporannya," imbuhnya.
Akbar mengatakan, alokasi terbesar dalam kampanye Jokowi-JK adalah anggaran untuk media massa dengan total sebesar Rp151.280.157.963.
"Penggunaan paling besar untuk iklan media cetak dan elektronik, sebesar Rp151.280.157.963," tandasnya.
Sumber: inilah