Hukum Mandi Dan Berwudhu Dalam Keadaan Telanjang

Hukum Mandi Dan Berwudhu Dalam Keadaan Telanjang
sujanews- Hukum Mandi dan Berwudhu Dalam Keadaan Telanjang

Disebutkan didalam kitab az-Zawazir ‘an Iqtiraaf al-Kabaair :
وَصَرَّحَ ابْنُ سُرَاقَةَ فِي أَدَبِ الشَّاهِدِ بِأَنَّهُ مُسْقِطٌ لِلشَّهَادَةِ غَيْرَ أَنَّهُ قَيَّدَ ذَلِكَ بِمَا إذَا كَشَفَهَا مِنْ غَيْرِ ضَرُورَةٍ وَلَا بُدَّ مِنْهُ ، وَفِي فَتَاوَى الشَّاشِيِّ كَشْفُ الْعَوْرَةِ فِي الْحَمَّامِ يَقْدَحُ فِي الْعَدَالَةِ

Artinya : “Imam Ibnu Hajar dalam menjelaskan : Membuka aurat di kamar mandi tanpa ada darurat menurut Ibnu Suraqah bisa menggugurkan validitas persaksian seseorang, seperti dalam Kitab Fatawa As-Syaasyi di sebutkan “Membuka aurat mencederai sifat adil seseorang” begitu juga menurut Imam Alghozali dan pengarang Kitab ‘Al-‘Uddah. Menurut Imam Khonnathy “Memasuki kamar mandi tanpa penutup menjadi fasik hal ini kalau menjadi kebiasaan”.

Kesimpulan : hukum mandi atau memasuki kamar mandi dalam keadaan telanjang hukumnya makruh selama tidak menjadi kebiasaan (tidak sering dilakukan), namun apabila menjadi kebiasaan (sering dilakukan) hukumnya menjadi haram, dan orang yang melakukan perkara demikian dihukumkan sebagai orang yang fasiq. Mengenai penjelasan ini dapat juga dilihat dari kitab Raudhatut Thalibin halaman 224 dan dari kitab Ihya’ Ulumiddin Juz II halaman 324.
Sementara berwudhu dalam keadaan telanjang hukumnya makruh bila tidak ada yang melihat, dan haram jika ada yang melihat, sebagaimana disebutkan dalam kitab Hasyiyah ad-Dasuqi Juz I halaman 104 :
وأما مكروهاته فالإكثار من صب الماء وكثرة الكلام في غير ذكر الله والزيادة على الثلاثة في المغسول وعلى واحدة في الممسوح على الراجح وإطالة الغرة ومسح الرقبة والمكان الغير الطاهر وكشف العورة والله أعلم
( قوله : على الراجح ) أي من القولين السابقين في قوله وهل تكره الرابعة أو تمنع خلاف ( قوله : وكشف العورة ) أي مع عدم من يطلع عليها ، وأما كشفها مع وجود من يطلع عليها غير الزوجة والأمة فهو حرام لا مكروه فقط
Artinya : “Kemakruhan dalam wudhu (menurut madzhab maliki) :Memakai air berlebih, Banyak berbicara selain dzikir, Menambah lebih dari tiga kali dalam basuhan dan lebih sekali dalam mengusap menurut pendapat yang kuat, Memanjangkan basuhan anggauta wudhu, Mengusap leher, Berwudhu di tempat yang tidak suci, Membuka aurat. Keterangan “Membuka aurat” sepanjang tidak ada orang yang melihatnya, tapi bila ada yang melihat aurat yang terbuka saat wudhu tersebut selain istri dan budak wanita hukumnya menjadi haram “
والله أعلم

Sumber : Abdullah Al-Qurthubi Az Zuhaily