SUJA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin membantah pernah memberikan pernyataan apa pun dalam media Obor Rahmatan Lil Alamin.
Peraih gelar honoris causa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan, namanya merasa dicatut-catut tanpa izin atau konfirmasi terlebih dahulu.”Saya tidak pernah memberi pernyataan apa pun (ke Obor Rahmatan Lil Alamin),” katanya kepada wartawan di Jakarta Selasa (1/7).
Ia pun mendesak pihak pengelola media pro Jokowi-JK untuk mengklarifikasi hal tersebut dan bila terbukti salah, hendaknya meminta maaf kepada publik.
Sebab, secara pribadi dan institusi sebagai wakil ketua umum MUI, alumnus Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur ini menyatakan netral dan tidak berpihak atau mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
Media Obor Rahmatan Lil Alamin adalam salah satu kover terbitannya, memuat sembilan sosok ulama kharismatik dengan judul utama “Fatwa Sembilan Kiai, Jokowi-JK Lebih Maslahat”.
Kesembilan tokoh itu di antaranya, Ketum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Maimun Zubair, KH Ma’ruf Amin, Gus Mus (KH Mustofa Bisri), KH Solahudin Wahid, Gus Ali (Sidoarjo), dan KH Hasyim Muzadi. (ROL/SUJA)
Peraih gelar honoris causa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan, namanya merasa dicatut-catut tanpa izin atau konfirmasi terlebih dahulu.”Saya tidak pernah memberi pernyataan apa pun (ke Obor Rahmatan Lil Alamin),” katanya kepada wartawan di Jakarta Selasa (1/7).
Ia pun mendesak pihak pengelola media pro Jokowi-JK untuk mengklarifikasi hal tersebut dan bila terbukti salah, hendaknya meminta maaf kepada publik.
Sebab, secara pribadi dan institusi sebagai wakil ketua umum MUI, alumnus Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur ini menyatakan netral dan tidak berpihak atau mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
Media Obor Rahmatan Lil Alamin adalam salah satu kover terbitannya, memuat sembilan sosok ulama kharismatik dengan judul utama “Fatwa Sembilan Kiai, Jokowi-JK Lebih Maslahat”.
Kesembilan tokoh itu di antaranya, Ketum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Maimun Zubair, KH Ma’ruf Amin, Gus Mus (KH Mustofa Bisri), KH Solahudin Wahid, Gus Ali (Sidoarjo), dan KH Hasyim Muzadi. (ROL/SUJA)