SUJA - Pegulat legendaris Jepang Antonio Inoki dikenang karena pertarungannya dengan legenda tinju Muhammad Ali pada 1976. Tapi sekarang, bertahun-tahun setelah pensiun dari olahraga yang dicintainya itu, Inoki membuat perubahan besar dalam hidupnya.
Dia memutuskan untuk mengganti namanya, setelah masuk Islam pada 1990-an. Dari Antonio menjadi Muhammad Hussain Inoki. Di bawah nama barunya itu, Inoki akan memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia dan 'persaudaraan internasional' melalui olahraga.
Ia dikenal karena semangatnya menjadi 'broker' perdamaian dari Jepang. Inoki yang dikirim sebagai utusan khusus ke Irak untuk berunding dengan Saddam Hussein selama pembebasan sandera Jepang pada 1990.
Inoki juga ambil bagian dalam kompetisi gulat untuk perdamaian internasional sekaligus merayakan 60 tahun hubungan olahraga antara Jepang dan Pakistan. Selama di negara Asia Selatan itu, Inoki juga mendirikan sebuah akademi gulat yang didukung pemerintah setempat.
Pegulat tersebut pertama kali mengunjungi Pakistan pada 1976 untuk bertanding di ring dengan pegulat terkenal Pakistan Akram Pahalwan. Kemudian pada 2013, dia kembali ke Pakistan dan memberi penghormatan kepada lawan lamanya Pahalwan dengan mengunjungi makamnya. Dia juga berbicara tentang perjalanannya menjadi muslim.
"Ketika saya memeluk Islam, orang-orang menyarankan agar saya mengubah nama saya Muhammad Ali tapi saya menolak gagasan tersebut karena saya sudah pernah bertarung dengan petinju besar bernama Ali," katanya dikutip Dream.co.id dari laman Islam.ru, Rabu 2 Juni 2014.
Inoki berharap bisa terus membawa pesan perdamaian Islam di seluruh dunia.
Sumber: dream
Dia memutuskan untuk mengganti namanya, setelah masuk Islam pada 1990-an. Dari Antonio menjadi Muhammad Hussain Inoki. Di bawah nama barunya itu, Inoki akan memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia dan 'persaudaraan internasional' melalui olahraga.
Ia dikenal karena semangatnya menjadi 'broker' perdamaian dari Jepang. Inoki yang dikirim sebagai utusan khusus ke Irak untuk berunding dengan Saddam Hussein selama pembebasan sandera Jepang pada 1990.
Inoki juga ambil bagian dalam kompetisi gulat untuk perdamaian internasional sekaligus merayakan 60 tahun hubungan olahraga antara Jepang dan Pakistan. Selama di negara Asia Selatan itu, Inoki juga mendirikan sebuah akademi gulat yang didukung pemerintah setempat.
Pegulat tersebut pertama kali mengunjungi Pakistan pada 1976 untuk bertanding di ring dengan pegulat terkenal Pakistan Akram Pahalwan. Kemudian pada 2013, dia kembali ke Pakistan dan memberi penghormatan kepada lawan lamanya Pahalwan dengan mengunjungi makamnya. Dia juga berbicara tentang perjalanannya menjadi muslim.
"Ketika saya memeluk Islam, orang-orang menyarankan agar saya mengubah nama saya Muhammad Ali tapi saya menolak gagasan tersebut karena saya sudah pernah bertarung dengan petinju besar bernama Ali," katanya dikutip Dream.co.id dari laman Islam.ru, Rabu 2 Juni 2014.
Inoki berharap bisa terus membawa pesan perdamaian Islam di seluruh dunia.
Sumber: dream