Wow, Kepala BPIP Ganti ‘Assalamuallaikum’ dengan Salam Pancasila

Wow, Kepala BPIP Ganti ‘Assalamuallaikum’ dengan Salam Pancasila

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, panen hujatan gara-gara menyebut musuh terbesar Pancasila adalah agama. Selain itu, Yudian juga mengusulkan menggantikan ucapan salam “Assalamualaikum” dengan “Salam Pancasila”. Yudian berpendapat bahwa  “salam Pancasila” sudah mewakili lima agama yang ada di Indonesia.

Sontak saja, pernyataan Yudian tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, terutama dari kalangan umat Islam.

Salah satu kritikan datang dari Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.

“Kata Katua BPIP bahwa musuh Pancasila besar adalah Agama. Kata dia juga membantah Assalamualaikum diganti dg Salam Pancasila. Logika akal sehat dari 2 tuntutan tsb, pasti memusuhi agama adalah Pak Yudian / BPIP. Makin jelas,” kata kata Didu dikutip Klikanggaran.com melalui akun Twitternya, Jumat (21-2).

Cuitan Said Didu dikomentari banyak warganet. Salah satunya Hanif Marsudi. Ia mengungkit disertasi Yudian yang mengulas seks di luar legal.

“Jangan heranlah, Pak Yudian jg memutuskan memberwinya bercadar dan ada doktoralnya yang menerima seks bebas nikah. Ramai juga. Bapak yang satu ini memang pintar bikin kehebohan, pengalihan masalah2 penting yg lg hangat,” kata Hanif.

Sebelumnya, Yudian yang dilantik menjadi Kepala BPIP pada 5 Februari 2020 mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.

“Kalau kita jujur, lawan terbesar Pancasila itu ya agama,” kata Yudi saat diwawancara detik.com beberapa waktu lalu.

Nah, sekarang Yudian mengusulkan untuk mengganti Assalamualaikum dengan Salam Pancasila.

“Dulu kita mulai nyaman dengan (salam) selamat pagi. Tapi sejak reformasi diganti dengan Assalamualaikum, total. Maksudnya di mana-mana tidak masalah, ada orang Kristen, Hindu, pokoknya hajar aja,” ucapnya.

Saat ini, kata dia, penganut agama memiliki salam sendiri-sendiri sesuai agama dan kepercayaannya. Karena itu, perlu disatukan menjadi satu, yaitu Salam Pancasila.

“Karena ini mencapai titik ekstrimnya, maka sekarang muncul kembali. Kita jika salam sekarang paling enggak lima atau enam (sesuai agama). Nah ini kan masalah baru lagi,” katanya.

“Sekarang sudah ditemukan oleh Yudi, Latif atau siapa itu Salam Pancasila. Jadi Saya sependapat dengan itu,” tambah Yudian.

Lantas Yudian membeberkan makna dari salam. Ia mengatakan bahwa salam berarti meminta izin kepada orang atau meminta kepada siapa pun sekaligus mendoakan agar selamat.