“Secara identitas misalnya, ada proporsi publik yang cukup besar pula, yang percaya isu negatif bahwa Pak Jokowi ini anti Islam dan anti ulama, dengan mereka yang percaya itu menyebutkan ‘Kenapa banyak ulama, kenapa kok aktivis Islam yang ditersangkakan, kemudian dipenjarakan’,” demikian kata Rico Marbun kepada awak media, Senin (02/10/2017), di kawasan Cikini, Jakarta.
Survei itu dilaksanakan oleh Media Survei Nasional pada tanggal 14-22 September. Masyarakat pun menurutnya menginginkan tokoh baru selain Jokowi. “Hasil survei kita menyatakan bahwa public menginginkan figure alternative selain Jokowi dan Prabowo,” tambahnya singkat.
Namun demikian, Jokowi-lah yang menurutnya memiliki potensi besar untuk tidak lagi dipilih oleh masyarakat. Penyebabnya adalah karena Jokowi dianggap kurang efektif menangani permasalahan sehari-hari yang dihadapkan oleh masyarakat luas belakangan ini.
“Alasannya pertama karena adanya problem himpitan ekonomi yang sangat besar. Itu mempengaruhi seluruh level strata demografis masyarakat. Mereka merasakan himpitan ekonomi, susah cari kerja, harga kebutuhan pokok mahal, harga listrik mahal,” ia menutupnya. [Sujanews.com]
Sumber: