Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, M dievakuasi bersama ibu dan 6 saudaranya dari kediamannya di Cipinang Muara, Jakarta Timur. Mereka dievakuasi ke sebuah ruangan di Subdit Jatanras untuk memberikan rasa aman.
"Kemudian yang viral di video bahwa korban ini mendapatkan intimidasi dari lebih dari 10 orang yang mengaku dari ormas FPI. Jadi kita lakukan evakuasi dulu," kata Hendy di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017).
Hendy menjelaskan, M dan keluarganya dievakuasi hingga proses hukum selesai. Malam ini, pihak M akan membuat laporan polisi yang kemudian akan ditindaklanjuti polisi.
"Laporan polisi ini terkait dengan penganiayaan yang dialami oleh M di mana M masih berumur 15 tahun, kemungkinan dijerat dengan pasal penganiyaan anak di bawah umur atau pengeroyokan," ujarnya.
"Untuk pelaku dalam proses penyelidikan, kita lagi menunggu laporan, malam ini langsung kita tindaklanjuti," sambungnya.
Kata Hendy, dugaan intimidasi itu terjadi pada Minggu (28/5) pukul 24.00 WIB. Korban saat itu sedang tidur lalu digedor-gedor oleh beberapa orang yang mengaku dari FPI dan membawa M ke kantor RW 03 di Kelurahan Cipinang Muara.
"Korban dianiaya di kantor RW 3 Kelurahan Cipinang Muara," ujarnya.
Hendy menuturkan, pengurus RW ada di lokasi saat kejadian. Polisi akan memintai keterangan pengurus RW itu untuk mengungkap kasus ini.M diduga dianiaya karena dituduh menghina imam besar FPI Habib Rizieq Syihab. "Penyebab penganiayaan kalau kita pelajari, M dituduh menghina Habib Rizieq terkait dengan berita-berita yang beredar," ucapnya.
Namun begitu, polisi akan mendalami lagi untuk memastikan penyebab penganiayaan itu. Yang jelas, lanjut Hendy, tidak boleh ada perlakuan sewenang-wenang di Indonesia.
"Yang jelas, kita dari Jatanras berindak bahwa tidak boleh ada persekusi atau perbuatan kesewenang-wenangan dari ormas manapun di nergara kita. Kita memberikan perlindungan hukum terhadap korban, agar tidak terulang perbutan dari ormas mana pun termasuk dari FPI itu sendiri," tuturnya.
Sementara itu, juru bicara FPI Slamet Maarif menuturkan, anggota FPI hadir di lokasi agar tidak ada masyarakat yang main hakim sendiri.
"Itu anak menghina ulama terutama Habib Rizieq lewat postingan dan menantang umat Islam, masyarakat tidak terima cari tuh anak untuk dinasihati dan janji untuk tidak mengulangi, anak FPI hadir untuk memastikan tidak ada main hakim sendiri," kata Slamet melalui pesan singkat, Kamis (1/6/2017). [Sujanews.com]
Sumber: