Ada beberapa hal yang unik sebelum Zakir Naik naik ke mimbar.
Pertama, peserta yang sangat membludak.
Pada penutupan pendaftaran 30 Maret 2017, pukul 22.000, peminat yang hadir di UMY mengikuti Zakir Naik, menurut www.umy.ac.id, mencapai 6.000 orang yang terdiri dari 5.500 orang peserta dan 500 orang undangan.
Kedua, beragam agama yang mengikuti agenda ceramah tersebut.
Ketua panitia lokal kunjungan Dr Zakir Naik di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Nasrullah, S.H, S.Ag, MCL mengungkapkan, peserta tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik pendidikan, asal hingga agama.
"Sebaran peserta meliputi dari seluruh Indonesia berasal dari 34 propinsi. Dari agama juga, kita menghimpun data, peserta memiliki latar agama yang beragam. Mayoritas beragama Islam, namun ada juga peserta beragama Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha,” katanya.
Ketiga, peserta tidak hanya dari Indonesia tapi dari berbagai negara.
Tingginya animo masyarakat untuk mendengarkan langsung public lecture Dr. Zakir Naik, bukan hanya menarik masyarakat dari dalam negeri saja. Beberapa warga Negara asing juga terdaftar menjadi pesertanya mengikuti cermah Zakir Naik di UMY ini. “Ada beberapa warga negara asing yang menjadi peserta, baik yang datang langsung dari luar negeri maupun yang berdomisili di Indonesia. Ada sebelas orang warga negara asing yang berasal dari Australia, Thailand, Palestina, Malaysia, Slovakia dan Libya,” kata Nasurllah seperti dilansir Tempo.
Keempat, peserta datang lebih awal bahkan dari Subuh.
Para yang telah dinyatakan lolos verifikasi tiket sudah mengantre masuk Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak pukul 05.00 WIB.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY Prof Syamsul Anwar menyambut hangat kehadiran Dr Zakir Naik ke UMY.
Kedatangan Zakir Naik ke Yogyakarta, kata dia, baru pertama kalinya. Ia pun memperkenalkan Muhammadiyah secara umum dan UMY sebagai pihak penyelenggara public lecture.
"Muhammadiyah bisa dibilang mempunyai dua markas, satu di Jakarta dan satunya di Yogyakarta. Namun Pimpinan pusatnya di Yogyakarta. Dan UMY merupakan salah satu badan usaha milik Muhammadiyah," jelasnya seperti dilansir Sindo. [Sujanews.com]