Seperti dilansir arabi21.com dari koran AS Daily Mail, Rabu (19/04), insiden itu terjadi pada Senin lalu saat bocah berusia 14 tahun itu berjalan bersama teman-temannya di sebuah mall ternama di kota tersebut. Tiba-tiba seorang pria bertubuh besar menarik jilbabnya dan meneriakinya “teroris”.
Polisi setempat mengatakan bahwa pihaknya masih terus mencari pria rasis tersebut. Sementara itu, polisi belum mengklasifikasian kejahatan itu sebagai kriminal rasial. Pihak berwenang hanya menyebut itu sebuah kejahatan biasa.
Dalam hal ini, portal CNBC menyebutkan bahwa pria rasis itu berkulit putih dan gemuk.
Pada bagainnya, Dewan Hubungan Muslim-As cabang Georgia menggelar sayembara untuk menangkap pria tersebut. Bagi siapa saja yang menunjukkan informasi tentang pria tersebut dijanjikan hadiah sebesar seribu dolar.
“Kejahatan ini sangat mengguncang keluarga korban,” ujar Ketua Dewan Hubungan Muslim-AS Georgia, Ahmed Mitchell. Ia menyembunyikan identitas korban dan keluarganya.
Mitchell mengungkapkan pihaknya berterima kasih kepada pihak berwenang setempat yang berjanji menyelediki serangan rasis ini. Ini merupakan satu dari rangkaian gelombang penyerangan kebencian terhadap warga Muslim di seluruh wilayah AS.
Dia menunjukkan, bulan lalu, tiga serangan kebencian menimpa warga Muslim. Serangan seperti ini sangat meneror warga minoritas. [Sujanews.com]